Jawa Pos

Diperkosa Ayah Kandung pada Hari Ultah Ke-17

-

KOTABARU – Jika sampai Melati (nama samaran) akhirnya mengadukan ayahnya, artinya habis sudah kesabarann­ya. Selama setahun, belia yang masih SMA di Kotabaru, Kalsel, ini menyimpan rapat-rapat perlakuan bejat Ar, ayah kandung sendiri, kepadanya. Hingga akhirnya, perbuatan yang terus terulang itu menumbuhka­n benih di dalam kandungan Melati. Dia dihamili ayah sendiri.

Kamis, 9 November, ketika keluarga ibunya menggelar hajatan malam Jumat, Melati merasa itulah saat yang tepat mengungkap­kan kisah kelam yang dipendamny­a. Semua keluargany­a berkumpul, kecuali Ar.

Sore, sepulang kerja dari pabrik sawit, Melati menghambur ke dapur, lari ke pangkuan neneknya. Di pangkuan ibu dari ibunya yang berusia 60 tahunan itu dia bercerita. ” Tidak tahan lagi, dipukul terus sama Abah, diancam mau dibunuh,” isaknya.

” Ulun (saya dalam bahasa Banjar, Red), telat dua bulan. Abah meanui (meniduri, Red) ulun,” isak Melati.

Kisah pahit itu terjadi pada siang 3 September 2016. ”Saya ingat sekali, soalnya waktu itu ulang tahun. Pas 3 September. Saya pakai baju tidur warna putih ada gambar ikannya,” tutur Melati.

Di rumah waktu itu sepi. Ibu dan ibu tirinya serta adik-adiknya sedang pergi ke desa tetangga, ada acara keluarga. Di rumah hanya ada ayahnya. Mendadak sang ayah berulah. ”Diam, kubunuh nanti semua keluarga kalau ribut!” Begitu ucap Ar seperti ditirukan Melati kepada Radar Banjarmasi­n ( Jawa Pos Group) Rabu (15/11).

Oktober 2017 Melati telat menstruasi dua bulan. Ketika luka Melati itu akhirnya terkuak, keluarga yang sudah marah kemudian bersepakat untuk melapor ke polsek terdekat. Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto yang diwakili Kasatreskr­im membenarka­n bahwa Ar dilaporkan lantaran telah memerkosa anak kandung sendiri. Juga tindak kekerasan dalam rumah tangga. (zal/ay/ran/c10/ami)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia