Jawa Pos

Siswa SD Tewas Terseret Banjir saat Bermain

Seorang Lainnya Hilang

-

MAGETAN – Hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Magetan kemarin (16/11) menelan korban. Dua warga Desa Ringinagun­g terseret aliran selokan di Jalan Karya Dharma.

Arega Ravastadiv­a, 11, salah seorang korban, ditemukan tewas. Sedangkan seorang lagi yang bernama Fabustam Abu Amar, 17, hingga berita ini ditulis belum ditemukan. ”Masih dilakukan pencarian,” kata Kapolsek Magetan AKP Munir.

Berdasar informasi yang dihimpun, peristiwa nahas itu bermula ketika Rega dan Bustam bersama belasan remaja lain bermain air hujan di tanah kosong di sebuah area persawahan desa setempat sekitar pukul 15.00. Lokasinya tepat di barat kantor dinas pendidikan, kepemudaan, dan olahraga (disdikpora).

Beberapa remaja bermain air dengan ban karet. Sejak pukul 12.00, wilayah itu memang diguyur hujan lebat. Hujan baru mereda setelah tiga jam.

Karena derasnya hujan, tanah kosong itu tergenang air setinggi sekitar 50 sentimeter. Genangan tersebut membuat gorong-gorong di timur sebagai jalur masuk air ke selokan di sepanjang Jalan Karya Dharma tidak terlihat.

Dugaan sementara, karena asyik bermain, Rega tidak menyadari bahwa ada gorong-gorong. ” Yang kecil (Rega, Red) terseret dan berteriak minta tolong,” kata Suwardi, warga.

Warga yang mendengar teriakan itu bergegas mencari para korban. Mereka berupaya membuka satu per satu penutup selokan berupa cor-coran yang melekat dengan trotoar. Mereka melakukann­ya mulai depan kantor disdikpora hingga ujung totoar sejauh sekitar 700 meter.

Sekitar 10 menit kemudian, petugas badan penanggula­ngan bencana daerah (BPBD) dan kepolisian datang untuk membantu pencarian. Mereka membuka secara paksa penutup selokan di trotoar yang belum selesai dibangun itu.

Tidak berselang lama, upaya pencarian membuahkan hasil. Rega ditemukan di salah satu lubang selokan yang berjarak sekitar 200 meter dari titik hanyut. ” Tubuhnya tersangkut melintang. Warga langsung mengangkat­nya ke luar,” tutur Kasi Kedarurata­n dan Logistik BPBD Fery Yoga Saputra.

Rega langsung dievakuasi ke mobil ambulans dan dibawa ke RSUD dr Sayidiman. Saat itu denyut nadi bocah tersebut masih ada. Namun, setiba korban di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa nyawanya sudah tidak tertolong. ”Meninggal dalam perjalanan,” jelas Fery.

Pantauan wartawan koran ini, hingga pukul 18.00 puluhan warga dan petugas BPBD masih mencari Bustam. Mereka berbagi tugas membuka satu per satu penutup selokan. Sedikitnya ada 33 penutup lubang yang dibuka dengan ditarik menggunaka­n tali dan ditekan dengan tongkat besi. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. (cor/isd/c11/diq)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia