Habis-habisan Garap Empat New Bali
BOGOR – Empat destinasi wisata dipastikan digarap secara total. Empat di antara sepuluh kawasan yang masuk proyeksi new Bali menjadi prioritas. Sejumlah infrastruktur maupun promosi akan digarap habis-habisan untuk menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Keempatnya adalah Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Danau Toba. Bagi pemerintah, empat kawasan tersebut paling realistis untuk diselesaikan secara cepat. ’’Target yang kita berikan kepada menteri pariwisata itu (secara keseluruhan, Red) pada 2019 angkanya 20 juta (turis),’’ terang Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas sepuluh new Bali di Istana Bogor kemarin (16/11).
Hitungan itu dirasa realistis lantaran tren turisme semakin meningkat. Sebagai gambaran, pertumbuhan wisatawan Tiongkok saat ini ada di kisaran 125 juta orang dan akan meningkat menjadi 180 juta dalam lima tahun. Diperkirakan, separonya atau sekitar 62 juta warga Tiongkok akan berwisata di Asia. ’’Itu baru satu negara,’’ lanjut Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendapat tugas membangun infrastruktur. Dia akan membuat masterplan pembangunan infrastruktur di empat lokasi wisata itu. ’’Misalnya, membangun area parkir, kafekafe, juga penginapan. Ada restoran dan toko cenderamata juga,’’ terang Basuki seusai rapat.
Meski demikian, Basuki belum berani bicara target. Yang jelas, konsepnya segera disusun dan dilaporkan kepada presiden sebelum dibangun. Tentunya, menyesuaikan dengan konsep tata ruang yang sudah ada dan konsep wisata yang ditawarkan. UKM, misalnya, harus dibuatkan tempat khusus agar tertata. Bila semuanya mulus, pebangunan bisa dimulai pada 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, fasilitas-fasilitas yang dibangun akan dikelola badan otorita. Toba sudah memiliki badan otorita. Kemudian, organisasi Badan Otorita Borobudur akan rampung akhir tahun ini. Untuk Labuan Bajo, ditargetkan pada triwulan pertama 2018 badan otorita sudah terbentuk. ’’Kalau Mandalika, yang mengelola nanti ITDC (Indonesia Tourism Development Corporate, Red),’’ terangnya.
Dia menjelaskan, konsep pembangunan empat lokasi tersebut terbagi dua. Yakni, revitalisasi dan pengembangan destinasi baru. Untuk revitalisasi, targetnya adalah Mandalika, Borobudur, dan Danau Toba. Mandalika sedang dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Di situ harus ada sentra UKM untuk menampung para pengusaha kecil agar tertata.
Kemudian, Danau Toba masih memiliki sisa-sisa kejayaan pada era 1980-an, tinggal diperbaiki. Begitu pula Borobudur yang kekurangannya saat ini terletak pada akses bandara. ’’Kalau Labuan Bajo itu baru. Kita poles sedikit saja bisa meledak (popularitasnya, Red),’’ lanjut Arief. Dengan kondisi tersebut, pembangunan diyakini bisa berlangsung lebih cepat.
Dia optimistis target 20 juta wisatawan untuk seluruh destinasi di Indonesia bisa tercapai. (byu/ c10/oki)