Asyik Dugem, eh Ada Razia
PM Pergoki Anggota DPRD di Diskotek
SURABAYA – Anugrah Ariyadi, anggota DPRD Surabaya dari PDIP, mungkin sedang suntuk pada Rabu malam (15/11). Dia pun menghabiskan malam di tempat dugem X1 Executive Club di Jalan Raya Ngagel. Apesnya, pada saat bersamaan, polisi militer (PM) dari berbagai satuan tengah mengadakan operasi di tempat tersebut.
Operasi itu dilakukan polisi militer TNIAL, TNI-AU, TNI-AD, serta provos kepolisian. Ada tiga titik yang disambangi. Sasarannya sebenarnya bukan anggota dewan, melainkan anggota TNI dan polisi.
Razia dimulai pukul 23.00. Tim gabungan yang dipimpin Wakil Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Surabaya Letkol Laut (PM) Tri Joko Suhartono tersebut mendatangi Diskotek Kantor Club di Jalan Semut Kali. Tim gabungan langsung menyebar sesampai di lokasi. Seluruh room maupun hall disambangi. Setiap pengunjung diminta menunjukkan kartu identitasnya. Mereka mencari pengunjung yang berstatus anggota militer. Lebih dari 30 menit, tim yang berjumlah 30 orang itu menggeledah tempat hiburan malam tersebut. ’’Karena hasilnya nihil, tim kami geser ke lokasi selanjutnya,’’ ujar Joko.
Tim lantas bergerak ke X1 Executive Club di Jalan Raya Ngagel. Tim kembali menyebar. Seluruh room digeledah. Ada salah satu room yang tampak ramai. Mereka sempat berkeberatan saat petugas meminta kartu identitas. Nah, saat itu salah seorang perempuan pendamping melarang pengambilan gambar untuk dokumentasi kegiatan. Perempuan itu berdiri sambil menutupi seorang tamu. Namun, petugas tetap meminta kartu identitas dan me- nyuruh perempuan tersebut minggir.
Tamu lelaki yang bersembunyi di balik perempuan itu ternyata anggota DPRD Surabaya Anugrah Ariyadi. ’’Saya minta kartu identitasnya, Pak,’’ kata seorang anggota Pomal Lantamal V Surabaya. Anugrah tidak menyerahkan kartu identitas. Dia malah mengajak salaman satu per satu anggota tim gabungan tersebut. Wartawan Jawa Pos yang ikut dalam rombongan petugas juga disalami dan diajak cipika-cipiki. ’’Selamat malam, selamat bertugas,’’ ucapnya.
Tindakan Anugrah tidak digubris petugas. Dia tetap diminta menunjukkan kartu identitas. Namun, permintaan itu masih tidak diindahkan. Anugrah justru keluar dan menemui Wakil Komandan Pomal Lantamal V Surabaya Letkol Laut (PM) Joko Tri Suhartono. Kepada Joko, Anugrah memperkenalkan dirinya sebagai anggota DPRD Surabaya.
Joko menjelaskan, sasaran operasi adalah anggota TNI dan polisi. Karena itu, dia hanya meminta Anugrah menunjukkan kartu identitas. Belum sempat melihat kartu identitas, petugas dan tim gabungan bergeser ke room 109. Ada tamu yang diduga mengonsumsi sabu-sabu. Tamu berisial R itu berasal dari Legundi. Sayangnya, tim gabungan hanya memiliki bukti satu poket dengan sisa serbuk dan pipet di dompet. Untuk memastikannya, petugas membawa R dan dua perempuan pendamping ke Polda Jatim. Lebih dari 40 menit, tim berada di tempat hiburan malam tersebut. Selanjutnya, tim bergeser ke tempat karaoke Suka-Suka di kawasan Wiyung. Tim yang menggunakan delapan mobil patroli itu tiba di lokasi pada pukul 01.15. Saat rombongan masuk, puluhan orang yang berpotongan plontos berlarian.
Sebagian anggota TNI mengejar mereka. Ada dua orang yang diciduk. Mereka adalah anggota TNI-AL dan polisi. Kartu identitas mereka langsung disita. Anggota lainnya lantas masuk menggeledah setiap room. Lagi, ada dua anggota TNI dan seorang polisi di dalam room. ’’Identitas mereka kami amankan dan penindakannya kami serahkan satuan masing-masing,’’ tegas Joko.
Operasi tersebut merupakan penegakan hukum terhadap anggota militer. Menurut aturan, anggota TNI tidak boleh masuk ke tempat hiburan. Operasi itu juga terkait dengan HUT Ke-72 TNI. (riq/c14/oni)