Sulap Kresek Jadi Tas Cantik
SIDOARJO – Triyani ni Beni Thiesna Luzziantie terlihat at serius. Dia tak mau jarum rajutnya nya salah arah. Bisa-bisa tas yang g dibikinnya tak sesuai dengan ngan kerangka warna. Kemarin arin (16/11), dia bersama kawanwankawan dari Paguyuban Bank ank Sampah Sidoarjo mengikuti gikuti pelatihan untuk membuat uat daur ulang sampah kering.
Pelatihan itu digelar di kawasan Perumahan Mutiara Citra Asri yang begitu rindang. Banyak k pohon yang tumbuh berjajar. . Kebun vertikal juga bisa ditemukan k d di tembok rumah warga. Di samping pohon disiapkan komposter, sarana pengolah sampah basah. Untuk sampah kering, warga setempat telah memiliki bank sampah.
Kawasan perumahan di Desa Sumorame, Candi, tersebut sudah menjadi base camp pelatihan daur ulang dan displai hasil karya berbahan sampah kering. Latihan bersama untuk membuat kreasi daur ulang itu digelar di Balai RW 14, Desa Sumorame. ’’Satu bulan di sini dulu, nanti pindah ke lk lokasi il lain,’’ i ’’ ujar j Ri Ririn i Ernawati, wakil ketua Kelompok Peduli Lingkungan (KPL) I Zero Waste Academy (ZWA).
Ririn mengaktifkan bank sampah per RT sejak menjabat ketua RW pada 2007. Setelah sepuluh tahun, bank sampah di sana berkembang dan bergabung dengan Paguyuban Bank Sampah Sidoarjo. Puluhan bank sampah di Sidoarjo turut bernaung dan berbagi ilmu dalam paguyuban tersebut. ’’Ada beberapa kecamatan y yang belum. Saat ini kami ra rangkul,’’ kata Ketua Paguyub ban Bank B Sampah Sidoarjo Mailiya Hurmatud Diyanah.
Jika ingin membuat gantungan serbaguna, peserta bisa membikin pola seperti jaring. Kalau ingin membuat gantungan jilbab, gelas air mineral dapat dimanfaatkan sebagai lubang gantungannya. Salah satu benda yang eye catching adalah tas pesta berwarna putih buatan Rabiatul Adawiyah, salah seorang peserta pelatihan. Setelah berbagi ilmu, kader lingkungan membuat kreasi masing-masing. (via/c18/ai)