Jawa Pos

Fokus Cari Bibit Unggul

-

BTARI Anggun Pradini termasuk salah seorang yang terpikat pada wushu. Dia juga tercatat atlet wushu Sidoarjo. Kini dia memilih berkiprah sebagai pelatih di sela-sela menempuh pendidikan di Pendidikan Bahasa Inggris Universita­s Negeri Surabaya (Unesa).

Ditemui Kamis lalu (9/11) di Sasana Bintang, Anggun tengah konsentras­i berlatih di sasana milik ayahnya tersebut. Ya, sosok ayah tidak bisa lepas dari karir Anggun. Pujianto, ayah Anggun, merupakan ketua harian wushu Pemprov Jawa Timur. ”Sejak kecil melihat ayah berlatih. Saya sudah kepengin ikut. Gerakannya kok bagus, ada pedang-pedangnya lagi,” ujarnya.

Wajahnya yang putih tiba-tiba merona saat mengingat kali pertama dia merengek ingin diajari wushu. Tak mulus mengikuti gerakan Pujianto, Anggun malah jatuh karena tubuhnya tak seimbang. Bukan kapok, dara kelahiran Surabaya, 1 November 1995 itu justru kian ingin masuk ke dunia tersebut.

Akhirnya, dia bergabung untuk berlatih dengan Sasana Serumai yang dahulu berada di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya. Anggun berlatih sangat keras untuk bisa menguasai teknik keseimbang­an, kelenturan, dan

Salah satunya adalah lompatan tinggi dengan dua kaki menempel horizontal yang diperlihat­kannya waktu itu.

Ada pula jurus yang membuatnya bisa berjongkok hanya dengan satu kaki. ”Walaupun dilihatnya kayak gampang, di wushu sangat membutuhka­n kekuatan kaki dan kemampuan mengolah napas yang baik,” katanya. Karena itu, Anggun justru sering merasa badannya lemas dan emosinya tidak stabil jika jarang berlatih.

Anggun pernah mengikuti event Kejuaraan Nasional 2012 di Riau serta menggondol medali perak dalam Pekan Olahraga Provinsi Jatim 2012. Karena itu, Pujianto memutuskan membangun sasana sendiri pada 2014. Karena ketiadaan pelatih, Anggun memulai karir sebagai pelatih wushu. Saat ini, Anggun melatih 15 anak di sasana tersebut. Mereka digembleng untuk menuju level atlet berprestas­i.

”Aku mengalah sih, vakum jadi atlet sudah hampir tiga tahun. Di Sidoarjo ada potensi. Jadi, pengin aku kembangkan,” ujar perempuan 22 tahun itu. Tidak hanya di Sasana Bintang, Anggun juga melatih di beberapa tempat. Misalnya, SDN Wage 2 dan TK Wilujeng Taman. Menurut dia, melatih ke sekolahsek­olah bisa jadi cara untuk menemukan bibit unggul.

Meski begitu, Anggun masih memiliki mimpi seperti Wu Yanan, atlet wushu asal Tiongkok. ”Dia itu sudah taraf menghayati tiap gerakan wushu. Dilihatnya damai dan seperti punya dunia sendiri,” kata Anggun. Kini dia pun kembali berlatih. Anggun berencana ikut lomba lagi dalam waktu dekat. ”Kangen jadi atlet,” ucapnya, lantas menyunggin­gkan senyum manis. (via/c6/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia