Jawa Pos

Kasus Jantung Tinggi, Bentuk Yayasan

-

GRESIK – Penderita penyakit jantung koroner (PJK) bermuncula­n setiap tahun. Usia penderita pun kian muda. Rata-rata pasien memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes. Gaya hidup yang salah menjadi penyebab utama.

Untuk menekan jumlah penderita, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mengganden­g sejumlah pihak. Di antaranya, RSUD Ibnu Sina, bappeda, bagian hukum, serta kalangan profesiona­l. Tujuannya, membentuk yayasan khusus penderita jantung. ”Masih tahap sosialisas­i,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberanta­san Penyakit Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah.

Dia menuturkan, yayasan jantung dinilai penting karena penderita JPK cukup banyak. Hingga September 2017, tercatat ada 647 penderita PJK. ”Kebanyakan komplikasi dari penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi,” jelasnya.

Yayasan jantung yang dibentuk bakal independen. Karena berbadan hukum, yayasan tersebut berada di luar struktur dinkes. Khusnah menerangka­n, yayasan itu akan berfokus pada program pencegahan dan edukasi. Khususnya terkait gaya hidup sehat. Sasarannya adalah warga usia 15 tahun hingga lanjut usia (lansia). ”Gaya hidup sekarang menentukan kondisi kesehatan 30 tahun yang akan datang,” ucapnya.

Dokter spesialis jantung RSUD Ibnu Sina dr Rachfita Chandra Gresiyana Dewi SpJP FIHA menyatakan, hampir setiap hari ada pasien PJK yang periksa. Diabetes menjadi salah satu penyakit yang memicu PJK. Penderita diabetes paling rawan. ”Endotel (lapisan pada pembuluh darah, Red) tidak berfungsi dengan baik. Itu mengganggu pembuluh darah,” terangnya. (adi/c18/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia