Jawa Pos

PLN Tekan Harga Listrik Swasta

-

JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berusaha menekan harga beli listrik dari

(IPP/ pengembang listrik swasta) di Pulau Jawa, terutama PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) mulut tambang. Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Iwan Supangkat mengatakan, saat ini pihaknya masih bernegosia­si untuk menurunkan harga beli listrik dari PLTU Jawa 3.

”Harga jual listrik dari PLTU Jawa 3 masih di atas USD 6 sen per kWh. Sebisa mungkin ingin kami tekan agar harga bisa di bawah USD 6 sen per kWh,” paparnya di Jakarta kemarin (17/11).

Harga listrik proyek yang dikerjakan PT Tanjung Jati Power dan PT Bakrie Tower tersebut semula ditandatan­gani sebesar USD 6,1 sen per kWh. Proyek bernama Jawa 3 Tanjung Jati A tersebut memiliki kapasitas 2 x 650 mw. ”PLTU tersebut belum memenuhi syarat untuk financial close karena masih mengurus jaminan kelayakan usaha,” paparnya.

PLN juga telah merevisi kontrak harga beli listrik PLTU Cirebon Expansion Unit II yang berkapasit­as 1.000 mw. Awalnya, harga jual listrik PLTU tersebut mencapai USD 6,3 sen per kWh. Lalu diturunkan menjadi USD 5,5 sen per kWh. Hal itu dilakukan agar tarif konsumsi listrik tidak naik atau justru turun.

”Memang prinsipnya efisiensi agar harga listrik semakin ter- jangkau buat masyarakat. Harganya juga masih wajar,” imbuh Iwan. Selain itu, PLN terus mengebut target bauran energi baru terbarukan yang dicanangka­n pemerintah. Hingga November, PLN telah menandatan­gani kontrak jual beli listrik dengan 73 IPP.

Dari penandatan­ganan kontrak jual beli listrik tersebut, total kapasitas pembangkit mencapai 1.189 megawatt. Penan datanganan jual beli listrik dilakukan 3 kali. Yakni Agustus dengan 53 pembangkit berkapasit­as 257,17 mw; September dengan 11 pembangkit berkapasit­as 291,4 mw; serta November 2017 dengan 9 pembangkit berkapasit­as 640,65 mw. (vir/c11/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia