Pusat Konfeksi Sumbar Membara
2.515 PKL dan 236 Pemilik Ruko Merugi
BUKITTINGGI – Belum hilang duka musibah kebakaran Pasa Ateh (Pasar Atas), Bukittinggi, Senin (30/10) yang menimpa ribuan pedagang dengan kerugian mencapai Rp 1,5 triliun, Jumat subuh (17/11) kebakaran melanda Pasar Aur Kuning, Bukittinggi. Pasar tersebut dikenal sebagai pusat grosir konfeksi terbesar di Sumbar.
Hingga 12 jam sejak api diketahui berkobar di Pasar Aur Kuning, petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi sejak pukul 05.00 WIB masih terus berjibaku menjinakkan si jago merah.
Pantauan Padang Ekspres ( Jawa Pos Group), mobil damkar kesulitan akses untuk masuk ke pusat kobaran api. Para pedagang berlarian menyelamatkan dagangan.
Sederet ruko yang dinamai Viona, Zaki, Dean, dan Aneka Jaya menjadi yang terbesar mengalami kerugian. Semua barang ludes dilahap api. Gudang di los besar dan tempat penyimpanan PKL di lantai 2 habis terbakar.
Asap yang ditimbulkan bara api masih saja mengepul di setiap sudut petak-petak kios di blok J Pasar Aur Kuning, Bukittinggi. Ratusan pedagang tampak bergegas mengeluarkan semua barang yang tidak hangus terbakar. ’’Barang di gudang habis semua,” kata salah seorang pedagang yang bergegas menyandang karung barang dagangannya yang berhasil diselamatkan.
Kondisi panik masih menghantui para pedagang hingga sore. Ada yang emosional mendorong gerobak dagangannya karena terhalang warga yang silih berganti melihat lokasi kebakaran. ’’Orang kena musibah, kalian menyempitkan jalan saja,” ujar seorang pedagang sambil terus mendorong gerobak.
Data sementara yang dikumpulkan bagian humas Pemko Bukittinggi, tercatat 2.515 PKL dan 236 pemilik ruko merugi. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bukittinggi Martius Bayu mengungkapkan, proses pemadaman api dibantu 26 unit mobil damkar dengan jumlah personel mencapai 156 orang dari kabupaten/kota di Sumbar.
’’Sekitar setengah dua, kita sudah masuk tahap pendinginan. Tapi, ada dua petak toko yang masih terbakar dan susah diterobos karena terkunci. Kini toko itu masih dipadamkan,’’ kata Martius Bayu di lokasi kebakaran.
Kendati demikian, secara keseluruhan, api tidak terlihat lagi. Namun, petugas masih melakukan pendinginan agar bara bekas api tidak kembali membesar.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias belum bisa memerinci data terkait jumlah korban kebakaran dan nilai kerugian. ’’Dari mana sumber dan apa penyebabnya tentu tim kepolisian akan turun. Dari polda, tim inafis sudah turun. Inafis mabes juga sedang dalam perjalanan,’’ ungkapnya.
Ramlan juga mengklaim pihaknya sudah mengirimkan laporan ke pemerintah pusat. ’’Hari ini kami tanda tangani, saya lapor ke presiden, Wapres, DPR, Mendag, Men PUPR, dan semua yang terkait, termasuk DPD dan BNPB,’’ bebernya.
Ramlan meminta seluruh pihak tidak memprovokasi pedagang dengan isu yang tidak benar. ’’ Jangan pula ini diboncengi politik dan ada pihak yang memberikan hal tak baik. Ini musibah. Saya minta seluruh pedagang bersabar. Kami bersama pemprov akan bikin penampungan, dan kami pikirkan lapak-lapak dengan penataan. Saya rapatkan semua langkah-langkah ini. Juga Wagub kan sudah langsung melihat kondisinya. Kami akan mendata seluruhnya. Ini langkah awal kami,’’ jelasnya.
Ditanyakan tentang rencana pasar penampungan, Ramlan menjawab bahwa pihaknya harus rapat dulu dengan seluruh pihak terkait. (r/17/ami)