Jawa Pos

Djohan Effendy Tutup Usia

-

JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Era Gus Dur, Djohan Effendy, meninggal dunia pada usia 78 tahun. Tokoh pemikir Islam tersebut meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Geelong, kota di Negara Bagian Victoria, Australia, Jumat (17/11) pukul 22.00 waktu setempat.

Kabar itu telah dikonfirma­si Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU). ”Kami menerima kabar kalau Pak Djohan telah berpulang. Kami ikut berbelasun­gkawa,” kata Sekjen PB NU Helmy Faishal Zaini kemarin.

Menurut Helmy, dunia pemikiran Islam kehilangan seorang tokoh besar yang sangat concern membela nilai-nilai kemanusiaa­n.

Djohan terkenal sangat dekat dengan sang presiden. Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur, mengungkap­kan bahwa keduanya adalah sahabat lama. Yenny menyebut Djohan adalah sosok yang sederhana. Itu tergambar semasa Djohan masih menjadi staf menteri agama. ”Dulu sampai suka nginep di gedung Depag di Jalan Proklamasi. Yang sekarang jadi kantor pusat MUI,” ujar Yenny.

Selain sederhana, Yenny menganggap Djohan adalah sosok jujur dan punya pemikiran progresif. ”Itu sebabnya, Gus Dur mengangkat beliau menjadi sekretaris­nya,” kata Yenny.

Setelah beberapa lama menjabat staf menteri agama, Djohan bekerja di Sekretaria­t Negara. Menjadi penulis pidato-pidato Presiden Soeharto. Pria asal Kalimantan tersebut terkenal dengan pemikiran tentang pluralisme dan agama. Dia juga menulis beberapa buku. (tau/c10/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia