Makam, Istana, hingga Benteng Kota
Kalau mau belanja (dan nonton bola), datanglah ke Milan. Tapi, kalau ingin menikmati keindahan warisan abad pertengahan sekaligus belajar sejarah, Roma adalah kota yang sempurna untuk itu. Anna Liwun berkunjung ke tiga negara bulan lalu. Tulisannya akan d
tepi Sungai Tiber saya berdiri. Ini adalah titik ketika Roma untuk kali pertama didirikan sebagai pusat pemerintahan. Di sisi sungai terdapat kastil megah bernama Castle Sant´Angelo atau Kastil Santo Angelo. Jika kita mempelajari sejarah peradaban besar, Kerajaan Romawi telah berdiri pada abad 8–9 SM.
Peninggalan peradaban yang berkembang pesat dan modern kala itu bisa kita lihat di Kastil Santo Angelo. Semua masih tersimpan dan terawat baik. Lokasi kastil tak jauh dari Vatikan. Bahkan, Basilika Santo Petrus yang terkenal di Vatikan bisa dilihat dari puncak kastil. Dari sana, kita bisa melihat pula pemandangan Kota Roma yang kuno, berpetak-petak, dan selalu tampak sibuk.
Kali pertama menginjakkan kaki di kastil, saya terkagum-kagum betapa hebatnya bangsa Romawi zaman dahulu. Dengan alat yang terbatas, mereka bisa membangun kastil semegah dan seindah itu. Jika menyimak sejarah peradaban, bangsa Romawi memang terkenal pandai soal teknik membuat beton, mendirikan bangunan berbentuk kubah, dan teknik pahat objek.
Kastil yang pernah menjadi bangunan tertinggi di Roma itu didirikan pada zaman Kaisar Hadrian, yakni pada 134–139 Masehi. Namun, pembangunannya terus berkembang hingga menjadi benteng pertahanan kota. Karena itu, tak aneh kalau di tempat tersebut kita bisa melihat aneka senjata perang seperti meriam, pedang, dan baju besi.
Menariknya, kastil itu tak hanya menjadi tempat tinggal kaisar. Berdasar informasi yang saya dapatkan, Paus Clement VII pun pernah tinggal di situ sehingga kastil dibuat megah dan nyaman.
Bukan kastil di Roma namanya jika tidak ada pahatan patung yang indah. Patung tercantik di sini adalah pahatan perunggu Malaikat Agung St. Mikael yang membawa pedang. Dibuat Peter Anton von Verschaffelt pada 1753 dan diletakkan di lantai teratas kastil. Kesannya dia menaungi dan melindungi kota dengan pedangnya.
Ada sebuah legenda yang menyertai pembuatan patung itu. Diceritakan, pada 504 Masehi, Kota Roma yang masyarakatnya masih menyembah berhala diserang wabah penyakit. Malaikat Agung Mikael datang ke bumi dan menghentikan wabah tersebut. Setelah melihat keagungan Tuhan melalui Malaikat Mikael dan mengenang masa itu, patung tersebut diletakkan di puncak kastil. Jadi, kita akan menemukan dua patung Malaikat Agung dalam posisi yang berbeda di lantai yang berbeda.
Selain menjadi makam Kaisar Hadrian, kastil itu juga menjadi galeri pajang berbagai karya seni yang indah serta populer yang pernah ada di Roma. Berbagai lukisan menghiasi tiap sisi dinding. Tersimpan berbagai kisah penyebaran kekristenan di Roma pada masa itu sehingga Roma (baca: Vatikan) menjadi pusat kekristenan.
Di atas kastil, kita bisa menikmati sajian masakan khas Italia di restoran yang romantis dengan pemandangan spektakuler.
bahasa kerennya.