Menang atau Habis Peluang
KEKALAHAN dalam pertandingan pertama grup Y babak delapan besar Liga 2 membuat PS Mojokerto Putra dan PSIS Semarang berada dalam kondisi terdesak. Kalau kembali tumbang dalam laga kedua, habis sudah harapan lolos ke babak berikutnya.
Karena itu, kedua tim berjanji akan mengeluarkan kemampuan terbaik dan bermain habis-habisan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api malam ini. Bahkan, PSMP maupun PSIS berupaya keras agar tidak hanya bermain imbang malam ini.
Pelatih PSMP Redi Supriyanto menginstruksikan pasukannya agar tidak memberikan peluang kepada lawan. ’’Kami berambisi curi poin agar peluang terbuka lagi,’’ ujarnya. Dia juga mengevaluasi permainan buruk anak asuhnya saat dikalahkan PSPS (15/11).
Di sisi lain, pelatih PSIS Subangkit mengatakan, timnya melakukan evaluasi setelah kekalahan oleh Persebaya 15 November lalu. Finishing touch yang menjadi permasalahan dalam laga tersebut telah dibenahi dalam dua kali latihan. ’’Kami juga sudah melihat bagaimana PSMP bermain,’’ ucapnya.
Ya, Subangkit dan PSIS sempat menonton langsung pertandingan antara PSPS melawan PSMP di tribun setelah dikalahkan Persebaya. Dengan serius, Subangkit memperhatikan permainan PSMP. ’’Itu saya lakukan karena buta kekuatan lawan (PSMP, Red),’’ katanya.
Dia menganggap kekalahan melawan Persebaya memberikan pengalaman yang luar biasa. Selain finishing touch, konsentrasi permainan pada awal laga menjadi poin yang diperhatikannya. Sebab, ketika melawan Persebaya, anak asuhnya lambat panas. Akibatnya, pemain lawan mudah menguasai permainan. (rid/c18/ham)