Sinkronisasi dan Persiapan Akhir
Senin–Selasa Simulasi UNBK SMP
SURABAYA – Simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) segera bergulir ke jenjang SMP. Tahap uji coba itu dijadwalkan pada Senin (20/11) dan Selasa (21/11). Meskipun demikian, sekolah mulai melakukan persiapan.
Kemarin (17/11) dan hari ini sinkronisasi dilakukan. Pada tahap tersebut, sekolah mengunduh soal dan menyesuaikan data peserta ujian. Setiap sekolah mendapat jadwal yang berbeda. Itulah yang diungkapkan proktor SMPN 45 Rudi Rianista.
Jadwal sinkronisasi di sekolah tersebut berlangsung hari ini. Kemarin Rudi melakukan beragam persiapan. Terutama mengecek kondisi server dan jaringan. Memang, sinkronisasi menjadi tahap terakhir menjelang simulasi. Dia harus memastikan ulang agar tidak muncul kendala saat simulasi.
Rudi mengungkapkan, dirinya dan tim melakukan persiapan sejak dua minggu lalu. Terutama untuk menyiapkan setiap komputer klien dalam kondisi sehat. Termasuk menyiapkan empat server. Tiga server utama dan satu cadangan digunakan. Setiap server menanggung beban 40 klien. Total, ada 120 komputer.
Simulasi UNBK akan berlangsung tiga sesi. Sebab, ada 321 peserta yang bakal ikut ujian. ’’Setiap sesi, ada dua paket soal yang dikerjakan,’’ tutur Rudi.
Pada Senin mendatang, simulasi berlangsung untuk ujian bahasa Indonesia dan matematika. Pada hari kedua, pelajar mengerjakan ujian bahasa Inggris dan IPA.
Persiapan serupa terlihat di SMPN 2. Kepala SMPN 2 Muhammad Masykur Hasan menyatakan, sarana-prasarana telah siap. Total, ada 120 komputer milik sekolah. Jumlah itu, lanjut Masykur, digunakan untuk tiga sesi. Sebab, ada 345 siswa yang mengikuti simulasi UNBK.
Selain persiapan teknis, Masykur mempersiapkan para murid. Masykur mengimbau mereka memanfaatkannya sebagai latihan soal. Terutama untuk mapel yang dianggap susah. ’’Matematika, misalnya. Bisa untuk mematangkan persiapan,’’ katanya.
Meskipun demikian, Masykur menyiapkan beragam latihan. Sekolah menyelenggarakan tryout mandiri untuk media latihan para murid. Hal tersebut, lanjutnya, merupakan persiapan untuk menghadapi UNBK sebenarnya.
Demikian pula di SMPN 22. Kepala SMPN 22 Sisminarto menuturkan bahwa sekolah mulai mengecek kondisi jaringan. Juga memastikan komputer dalam kondisi sehat. Simulasi itu berlangsung dua sesi untuk sembilan rombel. Dia memaksimalkan komputer milik sekolah. Sebetulnya, lanjut Sisminarto, siswa dan wali murid antusias untuk membawa sendiri. Namun, menurut dia, hal itu justru menambah persiapan. Misalnya, mengecek komputer atau laptop siswa. ’’ Kan harus dicek sesuai apa tidak,’’ tegasnya. Selain itu, sekolah harus menambah persediaan kabel untuk sambungan ke jaringan. ’’Bisa sih satu sesi, tapi kami tidak mau merepotkan siswa,’’ sambungnya.
Sisminarto menekankan pada mapel matematika dan bahasa Indonesia. Memang, matematika terkenal susah. Tetapi, bahasa Indonesia juga harus diperhatikan. ’’Susah-susah gampang, jadi siswa harus banyak latihan,’’ ungkapnya.
Persiapan serupa berlangsung di SMP 17 Agustus 1945. Kepala SMP 17 Agustus 1945 Wiwik Wahyuningsih menyebut, sinkronisasi dilakukan hari ini. Sebanyak 75 komputer akan disinkronkan. Jumlah komputer itu bakal digunakan 114 siswa. Penguatanpenguatan materi dilakukan dengan 12 kali tryout. ’’Sekarang sudah lima kali,’’ jelasnya.
Sekolah menyediakan layanan tutor sebaya, kunjungan guru ke rumah siswa, hingga pantauan wali kelas terhadap kegiatan siswa di rumah. ’’Kami bentuk kelompok belajar yang didampingi guru,’’ tandasnya. (kik/puj/c14/nda)