Tambah Posyandu Jiwa
GRESIK – Kasus pasung orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Giri harus diantisipasi. Salah satunya, membentuk posyandu sehat jiwa. Itulah yang dilakukan Puskesmas Kesamben Kulon. Pos pelayanan terpadu tersebut menampung pasien ODGJ ringan sampai berat. Bahkan, ada yang pernah dipasung.
Siti Aminah, salah satunya. Warga Desa Wates Tanjung itu pernah dipasung selama 10 tahun oleh keluarganya sendiri. Karena ruangan tempatnya dipasung sempit, kakinya sampai lumpuh. ’’Berdiri saja tidak bisa,’’ ucap Sulistiyati, petugas Puskesmas Kesamben Kulon, kemarin (17/11).
Sulis menyebutkan, pembentukan posyandu sehat jiwa merupakan inisiatif petugas puskesmas. Sebab, jumlah ODGJ tergolong banyak. Total ada lebih dari 50 pasien gangguan jiwa ringan sampai berat. ’’Itu di Desa Wates Tanjung saja, belum yang lain,’’ ungkapnya.
Sulis menambahkan, ODGJ harus diberi aktivitas. Di posyandu sehat jiwa, para ODGJ diajak membuat kerajinan. Selama ini keluarga memang menjadi kendala penanganan ODGJ. Khususnya yang berat. Kegiatan di posyandu sehat jiwa bukan hanya untuk ODGJ. Masyarakat umum juga dilibatkan untuk edukasi.
Di sisi lain, Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik Muhammad Nukhan mengatakan, kasus ODGJ di Kota Pudak memang cukup banyak. Penderita gangguan jiwa bisa ditemukan hampir di setiap wilayah di Gresik. ’’Memang butuh pelayanan khusus,’’ paparnya.
Nukhan menuturkan, posyandu sehat jiwa merupakan inovasi yang perlu dikembangkan. Di Gresik, baru Desa Wates Tanjung yang memiliki fasilitas kesehatan khusus pasien jiwa. Karena itu, dinkes akan menambah jumlah posyandu jiwa di dua puskesmas. Yakni, Puskesmas Sukomulyo dan Kebomas. (adi/c15/dio)