Atmosfer Hutan pada Gaun Malam
Busana Elegan untuk Pesta
SURABAYA – Terinspirasi alam hutan tropis, Chenmeylinda Wiguna ”melahirkan” gaun dengan memasukkan unsur flora dan fauna. namanya. Chenmey, desainer muda asal Banjarmasin, mengambil lini busana pesta yang menonjolkan sisi elegan perempuan. Warna abu-abu mendominasi keenam koleksi yang ditampilkan. Abu-abu diterjemahkan sebagai warna transisi langit dari malam ke pagi. Warna tersebut juga terkesan dingin. ”Sama seperti udara pada jam-jam itu,” ucap desainer 22 tahun tersebut. Tengok saja salah satu rancangannya yang dikenakan Samantha Bowlin. Samantha adalah dari pergelaran busana untuk memperkenalkan koleksi barunya itu beberapa waktu lalu. Model 25 tahun tersebut mengena kan busana abu-abu yang memiliki detail seperti lilitan akar. Lilitan akar itu menjadi detail di atas kain
Lulusan Art N Foundation dan Surabaya tersebut mengerjakan keseluruhan koleksi dalam enam minggu. Sementara, Caroline Lauda merancang delapan desain gaun yang juga elegan. Desainer 38 tahun tersebut menggunakan batik sebagai bahan utama rancangannya. Kain tile, dan sifon digunakan sebagai tambahan.
Pada gaun yang digunakan model Febrina Santuso, kain tambahan itu digunakan sebagai Warnanya cokelat bening. Jadi, gaun batik yang digunakan Febrina tetap menjadi pusat perhatian.
Tambahan menciptakan kesan elegan nan glamor. Tampilan tersebut cocok untuk pesta malam maupun acara formal. Kalau dilepas, gaun tampak lebih kasual. ”Untuk acara santai,
masih cocok,” ungkap alumnus Arva School of Fashion tersebut.
Soal penggunaan batik, Caroline memiliki alasan sendiri. Batik, lanjut dia, sangat kaya motif. Keragaman tersebut dapat memberikan inspirasi ide-ide baru saat membuat pola baju. (esa/bri/c25/jan)