Jawa Pos

Inilah Momen yang Paling Dicari

Pada tiga tahun pertama, perayaan ulang tahun Surabaya Road Bike Community (SRBC) selalu digelar di luar negeri. Namun, pada tiga tahun terakhir, SRBC menggelar selebrasi di Indonesia. Pada perayaan hari pertama kemarin, jalur relatif datar dari Surabaya

-

JALUR Surabaya–Kediri diakui memang tak terlalu menantang. Namun, rute sepanjang 120 kilometer itu justru dipilih oleh Surabaya Road Bike Community (SRBC) untuk merayakan hari jadi yang keenam.

Hal itu memang agak berada di luar kebiasaan komunitas yang lahir pada 11 November 2011 tersebut. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, perayaan ulang tahun selalu diadakan dengan rute relatif menantang. Pada tiga tahun pertama, Malaysia (dua kali) dan Singapura dipilih sebagai tempat ultah. Namun, dipilihnya Kediri itu bukannya tanpa alasan.

’’Kalau di luar negeri, anggota yang bisa ikut terbatas. Kalau di Kediri, seluruh anggota bisa ikut berpartisi­pasi,’’ kata Ketua SRBC Khoiri Soetomo. Dia menjelaska­n, saat di luar negeri, hanya ada 50 anggota yang ikut berpartisi­pasi.

Hal itu jelas berbeda dengan kemarin. Total ada 150 member yang melahap rute Surabaya– Kediri. ’’Semakin banyak yang hadir semakin bagus. Membuat kami semakin solid. Karena itu kami pilih Kediri,’’ ucap pria yang juga menjadi ketua umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberan­gan itu.

Perjalanan ke Kediri dimulai tepat pukul 06.30 dari JX Internatio­nal alias Jatim Expo. Sebanyak 150 berjejer rapi di jalanan protokol Surabaya. Mereka tampak enjoy dan saling bercengker­ama. Kecepatan juga stabil di angka 30–35 kilometer per jam.

Nyaris tak ada tanjakan. Jalanan datar sangat dominan. Beberapa titik juga menyuguhka­n trek lurus. Misalnya di kawasan Mojoagung, Jombang. Nah, di trek lurus itulah beberapa cyclist unjuk gigi. Mereka menggenjot sepeda hingga kecepatan maksimal.

Para cyclist juga saling salip untuk menunjukka­n ’’kemampuan’’. Kecepatan dalam trek lurus itu bahkan bisa mencapai 50 kilometer per jam. Namun, nyaris tak ada trek yang membuat para cyclist berkeringa­t. Hal itu dibenarkan oleh Direktur Utama PT Jawa Pos Koran Azrul Ananda.

’’Bagi berpengala­man, rute ini (Surabaya–Kediri) sangat datar,’’ ungkap pria yang juga menjadi salah seorang SRBC itu. Meski demikian, rute tersebut bukannya tanpa tantangan. Azrul mengatakan, kondisi jalan yang rusak menjadi kendala yang paling menakutkan. ’’Jalannya jelek ya. Kalau hati-hati, bisa bahaya,’’ imbuhnya.

Karena itu, para kelihatan santai menikmati perjalanan. Mereka tampak tanpa beban. Hingga akhirnya, tepat pukul 11.00, 150 anggota SRBC tiba di tujuan akhir, yakni di Simpang Lima Gumul, Kediri. Tidak terlihat rasa lelah di sana. Mereka enggan kehilangan momen untuk berfoto bersama.

’’Inilah momen yang memang kami cari. Rasa kekeluarga­an sangat erat. Sangat kental. Meski rute kurang menantang, tapi kami bisa merayakan ulang tahun dengan meriah,’’ sambung Khoiri. Sejatinya, rute Surabaya–Kediri yang melalui Sidoarjo itu bukanlah puncak perayaan ulang tahun SRBC.

Hari ini para cyclist akan menempuh rute yang lebih menantang. Dari Kediri, mereka akan bertolak ke Air Terjun Dolo di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Total jarak yang ditempuh sekitar 60 kilometer pergi pulang. Bedanya, rute akan menanjak di akhir.

Bagi beberapa cyclist, itu adalah rute baru. Sebab, nama Dolo masih sangat asing dari telinga para cyclist. ’’Akan ada banyak tanjakan yang membuat kami sedikit bekerja keras. Ini akan menjadi tantangan baru bagi seluruh

SRBC,’’ kata Syaifullah Toha, ketua panitia HUT SRBC.

Dipilihnya Dolo menjadi rute penutup tak lepas dari panorama alam yang disajikan. Selain itu, treknya memang menantang. Namun, banyak yang belum mengetahui kawasan tersebut. ’’Karena itu, melalui acara ini, kami sekaligus ingin mempromosi­kan kawasan Dolo ke cyclist dunia,’’ sambung Azrul.

Bahkan, Azrul mengaku keputusan itu juga didukung penuh oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. ’’Saya sudah ketemu beliau (Abu Bakar). Beliau sangat mendukung jika Dolo dijadikan kawasan sport tourism,’’ katanya. Untuk itu, dia meminta wali kota mengimbang­inya dengan perbaikan infrastruk­tur. ’’Sebab, wisatawan bakal membawa banyak koleganya. Infrastruk­tur harus bagus,’’ imbuhnya.

Sebelum menempuh rute akhir, para tampak mencari hiburan. Kemarin mereka mengadakan pesta durian. Sebanyak 156 buah durian memenuhi halaman parkir kantor wali kota Kediri. Para cyclist pun dimabuk durian. ’’Saya sudah habis enam buah. Mudah-mudahan besok kuat ya,’’ seloroh anggota SRBC David Kartono.

Keakraban antar- member merupakan kado indah di hari jadi SRBC. Khoiri Soetomo berharap kekompakan bisa terus dijaga pada tahun-tahun mendatang. ’’SRBC merupakan klub yang heterogen. Menerima seluruh kalangan. Menyatu dengan siapa pun. Semoga, di ulang tahun yang kedelapan, kesembilan, kami semakin besar dan makin dikenal,’’ harap pria asli Jepara itu. (gus/c19/nur)

 ??  ?? founder member nggak tour bike member cyclist nggak cyclist founder member cyclist
founder member nggak tour bike member cyclist nggak cyclist founder member cyclist
 ??  ?? kan
kan
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia