Jawa Pos

Nilai Persebaya Tim Hebat

-

Semuanya antusias. Semifinal Liga 2 ada di depan mata.

Ya, dengan kemenangan 1-0 atas PSPS dalam laga kedua grup Y babak 8 besar Liga 2 dan tadi malam PS Mojokerto Putra kalah 0-3 oleh PSIS Semarang, Persebaya dipastikan lolos ke semifinal. Tidak sekadar lolos, melainkan sekaligus menjadi juara grup Y.

Penyebabny­a, meski masih ada satu pertanding­an, yakni melawan PS Mojokerto Putra pada Selasa (21/11), tapi dengan enam poin saat ini, Green Force –julukan Persebaya– tak mungkin lagi digusur dari puncak klasemen. Mereka unggul head-to-head atas PSPS dan PSIS Semarang.

Tidak mudah bagi Persebaya mendapatka­n satu gol itu. Ada beberapa peluang emas, termasuk ketika Rishadi berada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper pada menit ke-76. Sayang, tembakan mantan pemain Madura United itu masih berada di atas gawang PSPS.

Selain itu, pada menit ke-10, Rishadi sempat menyarangk­an bola ke gawang PSPS. Berawal dari sepakan bebas Kurniawan Karman, Rishadi menang dalam perebutan bola dan menyundul masuk ke gawang. Namun, wasit Nusur Fadilah yang memimpin jalannya laga menganggap Rishadi terkena offside.

Setelah babak pertama yang tanpa gol, pelatih Angel Alfredo Vera meminta pasukannya bermain lebih simpel pada babak kedua. Alfredo juga memasukkan tiga pemain. Adam Maulana menggantik­an Said Mardjan pada menit ke-52, Oktafianus Fernando menggantik­an Rangga Muslim (59’), dan Rendi Irwan menggantik­an Karman (75’).

Hasilnya mengagumka­n. Persebaya yang di babak pertama memainkan bola-bola pendek di garis pertahanan sendiri mulai berani menyerang. Umpan panjang langsung ke depan diperagaka­n. Pemain Askar Bertuah –julukan PSPS– yang kehabisan tenaga di akhir-akhir laga pun harus menerima kekalahan setelah Rishadi mencetak gol.

Alfredo mengakui anak asuhnya bermain buruk pada babak pertama. Walaupun menguasai jalannya laga, efektivita­s permainan tidak terlihat. ’’Kami terlalu buruburu. Tidak bergerak, bola tidak mengalir dengan benar,’’ ucapnya.

Pada babak kedua, dia menerangka­n bahwa timnya mulai menemukan ritme. Permainan menjadi efektif karena masuknya tiga tenaga baru. ’’Kami punya peluang dan gol, itu luar biasa. Saya senang hasil ini membawa kami ke semifinal,’’ bebernya.

Di sisi lain, asisten pelatih PSPS Marwal Iskandar menyadari, kekalahan yang dialami terjadi karena pasukannya kurang konsentras­i pada 10 menit terakhir sebelum laga bubar. Akibatnya, pertahanan yang disiplin nyaris sepanjang laga sirna karena kesalahan itu. ’’Itulah sepak bola. Satu peluang dari Persebaya bisa tercipta gol. Sekali lagi, selamat untuk Persebaya,’’ jelasnya.

Walau kalah, dia tetap memuji permainan anak asuhnya. Marwal menganggap apa yang ditunjukka­n Herman Dzumafo dkk di lapangan kemarin sangat luar biasa. ’’Kalau mau menyalahka­n, salahkan saya atas kekalahan ini. Saya yang bertanggun­g jawab,’’ bebernya.

Dzumafo menilai Persebaya tim yang hebat. Walau sudah buntu ditekan sepanjang laga, mereka tetap sabar menyusun serangan. ’’ Ya, kami segera lupakan kekalahan ini dan jadi bahan evaluasi. Kami akan habis-habisan di laga terakhir nanti (melawan PSIS pada 21 November),’’ paparnya. (rid/c19/ham)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia