Martapura di Depan Mata
Menang atas PSMP, PSIS Jaga Peluang
BANDUNG – Persebaya Surabaya memastikan diri lolos ke semifinal Liga 2 kemarin. Selain karena Persebaya menang 1-0 atas PSPS Riau kemarin sore, PS Mojokerto Putra (PSMP) kalah oleh PSIS Semarang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, tadi malam.
Dengan begitu, Persebaya memastikan diri sebagai juara grup Y dengan meraih 6 poin. Kalaupun kalah dalam laga terakhir melawan PSMP (21/11), Persebaya tetap juara grup. Sebab, klub berjuluk Green Force tersebut unggul head-to-head atas PSIS Semarang dan PSPS Riau.
Karena juara grup, Persebaya akan menghadapi Martapura FC yang merupakan runner-up grup X. Martapura bukan lawan asing bagi Persebaya. Sebab, mereka sama-sama berada di grup 5 ketika penyisihan grup. Mereka saling mengalahkan dan memiliki rivalitas kental.
’’ Yang jelas, siapa pun lawannya akan kami hadapi. Kami sudah sampai di sini dan ingin terus menang,’’ ucap pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera menanggapi calon lawan di semifinal Liga 2.
Nah, sebelum menghadapi Martapura pada semifinal yang belum ditentukan tanggalnya, Persebaya akan menghadapi PSMP. Alfredo menyatakan tetap menurunkan skuad terbaik yang sesuai dengan kebutuhan. ’’Di tim ini tidak ada skuad utama. Semua sama punya peluang bermain. Lihat dalam pertandingan pertama dan kedua, komposisi kami berubah,’’ lanjutnya.
Sementara itu, dalam laga lain, PSIS yang kalah 0-1 oleh Persebaya pada laga pertama (15/11) bangkit tadi malam. Mereka menjaga kans lolos ke semifinal yang akan ditentukan melalui laga pemungkas melawan PSPS Riau (21/11). Itu tidak terlepas dari kemenangan 3-0 atas PSMP. Gol kemenangan PSIS diciptakan M. Rio Saputro (25’), Aldaeir Makatindu (43’), dan Hari Nur Yulianto (74’).
Berkat kemenangan tiga gol tanpa balas itu, PSIS memiliki keuntungan lebih baik ketimbang PSPS. Sebab, mereka cukup bermain imbang saja sudah bisa lolos ke semifinal. Berbeda de- ngan PSPS yang membutuhkan kemenangan atas PSIS untuk lolos ke semifinal.
Sebab, meski sama-sama memiliki 3 poin, PSIS lebih unggul produktivitas gol. Kedua tim sama-sama kalah 0-1 oleh Persebaya. Tetapi, PSIS menang 3-0 atas PSMP dan PSPS menang 3-1. Dengan begitu, PSIS memiliki keuntungan selisih satu gol jika dibandingkan dengan PSPS.
Meski begitu, pelatih PSIS Subangkit menegaskan tetap akan bermain habis-habisan pada laga terakhir. Dia akan memanfaatkan dua hari terakhir sebelum laga untuk evaluasi. ’’Saya juga sudah melihat dua kali bagaimana PSPS bermain. Jadi, saya sudah tahu harus bagaimana nanti,’’ jelasnya.
Menurut dia, yang paling diwaspadai adalah striker Herman Dzumafo. Meskipun berusia 37 tahun, menurut dia, sang pemain masih punya naluri mencetak gol yang baik. ’’ Skill dan pergerakannya juga masih sangat membahayakan,’’ bebernya.
Senada dengan pelatihnya, kapten PSIS Haudi Abdillah menerangkan tetap berfokus kepada laga terakhir. Dia berharap, rekanrekannya bisa cepat recovery karena pertandingan melawan PSPS sangat menentukan lolos ke semifinal atau tidak. (rid/c4/ham)