Jawa Pos

Ambisi Juara dengan Motor Pabrikan Lain

-

VALENCIA – Empat gelar juara dunia MotoGP sudah diraih Marc Marquez bersama Honda. Para penggila MotoGP kemudian bertanya-tanya, apakah rider 24 tahun tersebut bisa menggaet gelar juara dengan motor selain Honda? Kepala mekanik Marquez, Santi Hernandez, punya jawabannya.

Lima di antara enam gelar juara dunia Marquez di semua ke las menggunaka­n motor Honda. Hanya saat merebut gelar pertamanya di kelas 125 cc, rider Spaniard itu mengendara­i motor Derby. Tapi, setelah itu, di kelas Moto2 dan MotoGP, semuanya menggunaka­n mesin atau motor Honda.

Empat gelar juara dalam lima tahun terakhir membuat Marquez dan Honda menjadi mitra kerja paling erat jika dibandingk­an dengan sebelumnya. Bahkan saat Honda masih bersama Valentino Rossi atau Casey Stoner. Inilah yang dilihat banyak pihak: Marquez bakal selamanya membela pabrikan Jepang berlambang sayap mengepak tersebut.

Namun, bagi pembalap sejati, menjadi juara dunia di atas motor yang berbeda selalu menjadi sebuah ambisi. Valentino Rossi pernah menjadi juara bersama Honda dan Yamaha. Lalu, Casey Stoner juga meraih gelar di atas motor Ducati dan Honda. Saat ini pun Jorge Lorenzo sedang mencoba peruntunga­n mengejar gelar juara bersama Ducati, setelah tiga kali merengkuh titel bersama Yamaha.

Biasanya para rider jawara punya ambisi untuk membuktika­n bahwa talenta merekalah yang paling berpengaru­h dalam pencapaian gelar juara dunia. Bukan motor. Rupanya, begitu pula yang ada di benak Marc Marquez.

Kepada Motorsport, Hernandez menyatakan bahwa peluang Marquez untuk berpisah dengan Honda bukanlah hal mustahil. ”Marc mempunyai bakat, kekuatan, dan ambisi untuk memenangi gelar juara dunia dengan motor lain,” ungkapnya.

Hernandez berandai-andai, jika menjadi bos tim pabrikan (selain Honda), pasti dirinya berusaha dengan segala cara untuk mendatangk­an Marquez ke skuadnya. Dia akan membangun motor seperti keinginan Marquez. ”Dia seorang pekerja keras, ambisius, baik secara personal, dan selalu memberikan yang terbaik untuk tim. Dia adalah pembalap yang diinginkan setiap tim,” beber Hernandez.

Banyak spekulasi yang beredar bahwa Marquez akan hengkang ke KTM setelah kontraknya dengan Honda habis pada akhir 2018. Manajer balap rider MotoGP yang juga mantan pemilik tim Carlo Pernat memprediks­i KTM akan mendatangk­an Marquez dengan dukungan kuat dari Red Bull. Produk minuman berenergi asal Austria tersebut sejak lama mensponsor­i Marquez. Namun, belakangan KTM justru menyebut nama Johann Zarco sebagai buruan utamanya pada 2019. (cak/c11/ady)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia