Tampil Edukatif, MatriX Raih Emas
INOVASI mutlak diperlukan untuk menjadi sang juara. Sama halnya dengan Matrix asal SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda). Berkat performance- nya yang superpecah, tim itu berhasil meraih 1st Place Honda Beat Zetizen Band 2k17.
Kemenangan tersebut sekaligus menjadi momen balas dendam Matrix setelah tahun lalu hanya berhasil sampai di babak semifinal Honda Zetizen Band 2k16. Membawakan lagu Perih milik Vierra, Matrix berhasil mengemasnya menjadi genre pop rock yang ear-catching.
Nggak berhenti di situ, Shabrina Dwi, sang vokalis, kemudian memberikan kejutan di tengah performance
nya. Shabrina menyelipkan lirik lagu Perih yang diubahnya ke bahasa Jepang. Kevin Aprilio, sang juri tamu, langsung dibuat terpukau dengan penampilan tersebut.
Kejutan dari Matrix berlanjut pada lagu terakhirnya. Membawakan Kesempurnaan Cinta dari Rizky Febian, Shabrina membawa serta sang ayah ke atas panggung. ”Menurut kami, kesempurnaan cinta itu nggak cuma buat pasangan, tapi juga buat orang tua,” ujar Shabrina.
Menurut Kevin, stage act itu nggak sekadar menghibur, tapi juga edukatif. ”Semua menghibur dan bagus. Tapi, Matrix juga memberikan segi edukasi saat dia memberikan bunga kepada ayahnya,” ujar Kevin.
Euforia yang nggak kalah heboh juga dirasakan para junior. Pada malam final itu, One Beat berhasil membawa pulang medali emas setelah meraih 1st Place Junior Zetizen Beat Band 2k17. Band asal SMPN 1 Surabaya tersebut memuaskan para juri lewat performance- nya.
”Mereka (One Beat, Red) bisa menjadi juara I karena aransemen lagu, interaksi, dan kemasannya sudah sesuai dengan ekspektasi juri. Mereka juga menyuguhkan teknik bermusik yang baik, tapi tetap entertain,” ungkap Adi Nugroho, founder Crosskey Indonesia sekaligus salah seorang juri. Itulah kemasan lengkap yang disebut Adi nggak cuma dari skill bermusiknya. One Beat pun mengandalkan motif batik bernuansa kuning untuk dress code- nya malam itu. Nggak lupa, ada alat musik tradisional saron yang bikin penampilan mereka makin atraktif. ” Kami mau buktiin bahwa alat musik tradisional bisa menghasilkan musik kekininan yang nggak monoton,” ungkap Naura Khalilah, vokalis One Beat. ( int/ c25/ als)