Satu Hari Jadi Pemimpin Dunia
SIDOARJO – ’’ This is the first intercontinental conference of colored people in the history,” kata Muhammad Zahidussabil saat berperan sebagai Presiden Soekarno. Dia mengucapkannya setelah menyapa ’’pemimpin’’ negaranegara lain yang menjadi panel dalam simulasi Konferensi Asia-Afrika (KAA) di SD Islam Al Azhar 52 kemarin (18/11).
Bukan hanya Zahid yang ambil bagian dalam roleplay tersebut. Beberapa ’’pemimpin’’ negara lain yang menjadi penggagas KAA ikut bermain peran. Fran ca Jibrilian didapuk menjadi Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru. Kemudian, yang menjadi Perdana Menteri Bur ma U Nu adalah Sas tro. Perdana Menteri Sri Lanka John Kotelawala dimainkan Razqa Prasetya. Perdana menteri Indonesia yang kala itu dijabat Ali Sastroamidjojo diperankan Kainan.
Bak pemimpin dunia, mereka bernegosiasi dengan bahasa Inggris. Lima bocah tersebut dengan tanggap mengikuti arahan tahap-tahap negosiasi KAA dari Aurora Hazwani selaku narator. Sebagaimana diketahui, KAA merupakan konferensi yang diadakan di Bandung pada 18–24 April 1955. Diikuti negaranegara yang baru merdeka untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan pertukaran kebudayaan.
Nah, pengetahuan sejarah, diplomasi, serta praktik kemampuan berbahasa Inggris itu dirangkum dalam kegiatan simulasi KAA kemarin. Dengan begitu, anak-anak yang bermain peran tidak hanya bisa berbahasa Inggris, tetapi juga dapat melakukan negosiasi.
’’Kegiatan ini dalam rangka memperingati International Day plus Hari Pahlawan. Nah, kami mengambil tema International Day for Tolerance. KAA menjadi simbol keberagaman dan toleransi itu,” papar Kepala SD Islam Al Azhar 52 Rahayu Elfianti. Menurut dia, sejak dini, peserta didik harus dikenalkan dengan kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi seperti Presiden Soekarno. (via/c18/ai)