Jawa Pos

Relokasi Pasar Loak dan Pasar Burung

-

SIDOARJO – Jalan Gatot Subroto menjadi salah satu simpul kemacetan di pusat kota. Upaya untuk melebarkan akses penghubung antara kawasan Candi dan kota itu terhambat. Salah satu penyebabny­a, adanya pasar loak serta pasar burung. ’’Rencananya dua pasar tersebut direlokasi. Lahan dua pasar tersebut akan difungsika­n sebagai jalan,’’ ujar Kepala Dinas Perindustr­ian dan Perdaganga­n (Disperinda­g) Sidoarjo Fenny Apridawati.

Fenny menyatakan, pihaknya sudah mendapatka­n lahan pengganti. Pasar burung dan pasar loak akan dipindahka­n ke tanah milik pemkab. Lokasinya di Jalan Lingkar Timur. ’’Luas lahan 3,4 hektare,’’ tuturnya. Pengerjaan lahan relokasi dimulai tahun depan. Setelah diratakan, pemkab akan membangun stan serta kios. Fenny menjelaska­n, pasar itu akan dikonsep secara modern. Kebersihan dan keamanan menjadi prioritas. ’’Warga yang berbelanja menjadi nyaman,’’ tuturnya.

Berbagai persiapan dilakukan untuk memindahka­n pedagang. Saat ini disperinda­g mendata jumlah pedagang. Setelah itu, akan ada sosialisas­i pemindahan. ’’Kami berharap proses pemindahan lancar,’’ katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menjelaska­n bahwa pengelolaa­n pasar tradisiona­l menjadi perhatian pemkab. Pasar akan ditata sehingga terlihat bersih dan nyaman bagi pembeli. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pasar memang tidak sedikit. ’’Kami akan meminta bantuan dari pemprov dan pemerintah pusat. Dana dari pihak ketiga juga bisa digunakan,’’ ucapnya.

Politikus PKB itu mengatakan, pembenahan pasar bisa saja nanti dilakukan seperti membangun RSUD Sidoarjo Barat. Yaitu, menggunaka­n mekanisme kerja sama pemkab dan badan usaha (KPBU). Cara itu menjadi solusi di tengah keterbatas­an APBD.

Nur menambahka­n, skema KPBU dirasa sangat menguntung­kan pemkab. Salah satu contohnya pembanguna­n RSUD Sidoarjo Barat. Mulai anggaran, pembanguna­n gedung, SDM, hingga pemenuhan alat kesehatan ditanggung pihak ketiga. Pemkab tidak perlu bersusah payah menyiapkan segala kebutuhan. Tiap tahun pemkab akan mencicil biaya pembanguna­n. ’’Ini sangat memudahkan pemkab,’’ jelasnya. (aph/c15/ai)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia