Jawa Pos

Anggaran Telat, Proyek Prioritas Terhambat

-

Salah satunya adalah perdebatan mengenai bantuan sosial ( bansos) untuk siswa rawan putus SMA/SMK. Di satu sisi, dewan ngotot memasukkan bansos dalam APBD. Di sisi lain, pemkot menolaknya. Pemkot berpendapa­t bahwa pembiayaan SMA/SMK merupakan wewenang Pemprov Jatim.

Tidak berhenti di situ. Kali ini, dewan rupanya juga mempersoal kan dana hibah jaring aspirasi masyarakat (jasmas) yang banyak dikepras pemkot. Perdebatan itu akhirnya dituntaska­n pada rapat badan anggaran (banggar) yang dilakukan hingga pukul 13.15. Sempat terjadi perdebatan panas antara eksekutif dan legislatif. Suara perdebatan tersebut bahkan menembus pintu banggar yang terkunci rapat. ” Nek mbulet ae yo gak mari-mari (Kalau berbelit-belit ya tidak selesaisel­esai, Red),” ujar Wakil Ketua DPRD Masduki Toha saat keluar dari ruang badan anggaran.

Rapat paripurna pengesahan KUA-PPAS APBD 2018 akhirnya berlangsun­g pukul 15.06. Agenda tersebut molor sejam dari jadwal seharusnya. Menjelang dimulainya paripurna, sejumlah anggota dewan mondar-mandir melihat presensi dewan yang belum banyak terisi. Berdasar aturan, paripurna baru bisa dimulai setelah 2/3 atau 34 anggota dewan bertanda tangan. Padahal, saat itu yang bertanda tangan masih 29 orang.

Ketua DPRD Surabaya Armuji memulai rapat paripurna setelah lima anggota dewan menyusul. Saat rapat berlangsun­g, anggota Komisi D Reni Astuti mengajukan interupsi. Dia menyampaik­an bahwa anggaran bansos 2018 bakal tetap diperjuang­kan meski sudah tidak masuk KUA-PPAS.

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan bahwa bansos tidak masuk APBD 2018. Alasannya, pemkot dan dewan masih menunggu surat resmi dari Kementeria­n Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai boleh tidaknya anggaran bansos dimasukkan. Surat tersebut tidak kunjung datang hingga KUA-PPAS disepakati. ’’Saat ini belum. Tapi, kemungkina­n itu masih ada. Kita tunggu saja,” jelas ketua DPC PDIP Surabaya tersebut.

Setelah paripurna, kesepakata­n KUA-PPAS masih sampai pada tahapan penyusunan rencana kerja anggaran (RKA). Mengingat waktu hanya tersisa 12 hari lagi untuk pengambila­n persetujua­n bersama DPRD tentang APBD 2018, pemkot harus bekerja cepat. Jika sampai molor, sejumlah proyek prioritas bakal ikut mundur. Di antaranya, proyek jalan lingkar luar timur ( JLLT) dan jalan lingkar luar barat ( JLLB). Selain itu, ada proyek park and ride Joyoboyo dan beton goronggoro­ng atau box culvert diversi Gunungsari. (sal/c7/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia