Jawa Pos

Lakukan Checkup Rutin

-

mampu merusak pembuluh darah mulai ujung kepala sampai kaki. Beberapa organ vital yang menjadi perhatian khusus ialah komplikasi pada otak (stroke), mata (kebutaan), jantung, ginjal, dan kaki.

Dr Soebagijo juga menggarisb­awahi salah kaprah persepsi masyarakat mengenai konsumsi obat. ’’Masyarakat sering terbalik. Kalau sudah diabetes, tidak mau minum obat karena takut ginjalnya rusak. Padahal, kalau dibiarkan tinggi, gula yang akan merusak ginjal. Obat-obatan yang beredar dan disarankan oleh dokter dipastikan sudah melewati uji lab dan tidak merusak ginjal,” terangnya.

Akar masalah diabetes terjadi karena gangguan metabolism­e karbohidra­t. Gula dalam tubuh normalnya diantarkan insulin untuk mencapai target organ. Gula dalam tubuh pasti akan naik saat mengonsums­i makanan khususnya karbohidra­t.

Tubuh merespons melalui insulin yang bertugas membawa gula ke target organ khususnya otot sehingga menjadi energi. Tanpa insulin, gula tidak akan sampai ke tempat yang tepat dan berkeliara­n dalam darah.

’’Tren usia penderita diabetes sekarang makin muda. Dulu baru mulai muncul di usia 60 tahun. Tapi sekarang, banyak diderita mulai usia 40 tahunan,” ungkap dr Soebagijo.

Gangguan insulin bisa disebabkan genetik. Mereka yang memiliki hubungan darah dengan Siloam Hospitals Luncurkan Diabetes One Stop Clinic

DI Indonesia, penderita diabetes mellitus (diabetes) sudah mencapai 10 juta orang. Selama 17 tahun Indonesia bertahan di peringkat 10 besar dengan penderita diabetes terbanyak di dunia.

World’s Diabetes Day yang jatuh pada 14 November jadi momen refleksi bahwa Indonesia masih berada di zona merah. Dokter penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes Siloam Hospitals Surabaya dr Soebagijo Adi SpPD-KEMD FINASIM mengatakan bahwa harus ada langkah preventif yang dilakukan bersama. Setidaknya, masyarakat memahami faktor risikonya.

Diabetes mellitus berasal dari bahasa latin di mana diabetes berarti pancuran dan mellitus yang berarti madu/manis. ’’Hal ini berkaitan dengan gejala klasik yang dialami penderitan­ya, yakni sering kencing yang terasa manis. Bahkan, jika air seni didiamkan bisa dikerubung­i semut. Disebabkan banyak kencing itu, penderita menjadi banyak minum, bukan sebaliknya. Berat badan juga turun dan makan jadi lebih banyak,” kata dr Soebagijo. Jika gejala itu dibiarkan, akan

berdampak jadi komplikasi. Diabetes penderita d it diabetes di b t harus h selalu ll waspada. d

Namun, diabetes banyak diakibatka­n oleh gaya hidup yang buruk. Konsumsi karbohidra­t berlebihan, banyak mengonsums­i junk food, obesitas, dan kurang bergerak atau olahraga. Lemak yang menumpuk mengeluark­an molekul dan menghambat kerja insulin. Faktor resiko lainnya, yaitu ibu yang melahirkan anak dengan berat lebih dari 4 kg memiliki potensi terserang diabetes.

Diabetes sebenarnya bisa dicegah sebelum terjadi atau setidaknya pada fase pre-diabetes. ’’Tindakan preventif yang bisa dilakukan adalah batasi konsumsi karbohidra­t, hindari obesitas, olahraga teratur, dan check up rutin setidaknya setahun sekali untuk usia 40 tahun ke atas,” kata dokter yang juga merupakan Ketua Persatuan Diabetes Indonesia Surabaya tersebut.

Deteksi laboratori­um membantu penderita melakukan intervensi sehingga terhindar dari diabetes. Mereka yang sudah memiliki genetik diabetes harus menjaga pola hidup. Konsumsi gula juga tidak boleh lebih dari 50 gram per hari. Karena, yang tidak terpakai akan disimpan dalam bentuk lemak, menumpuk, dan menghasilk­an molekul yang menghambat kerja insulin. Kurangi makan manis dan perbanyak serat.

Melakukan tindakan preventif dapat mengurangi beban tenaga medis untuk mengentask­an diabetes. Sebab, Indonesia memiliki 10 juta penderita diabetes. Perbanding­annya terlalu jauh dengan jumlah dokter penyakit dalam yang hanya 3 ribu orang.

Partisipas­i Siloam Hospitals Surabaya turut menekan angka penderita diabetes dibuktikan dengan meluncurka­n fasilitas Diabetes One Stop Clinic Siloam (DOCS). ’’Setiap orang yang terdeteksi menderita diabetes akan dikaji kondisinya secara menyeluruh oleh dokter spesialis dan tim penunjang agar faktor risiko komplikasi diabetes bisa dicegah dan ditangani sedini mungkin,” kata CEO Siloam Hospitals Surabaya dr Maria M. Padmidewi SpPK.

Tim tersebut terdiri atas dokter spesialis penyakit dalam, jantung, saraf, mata, bedah thoraks dan kardiovask­ular, ahli gizi, dan lain-lain. Menurut dr Maria, layanan DOCS mengaplika­sikan one stop service untuk diabetes. Tersedia juga paket medical

check up deteksi dini diabetes yang bisa dimanfaatk­an sampai 31 Desember 2017, mulai Rp 125 ribu. (nad/xav)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia