Kenali Tiga Jenis Perundungan
Kampanyekan Gerakan Anti-Bullying di Sleman Jangkauan road show For Her Tangkis Bersama Antangin JRG makin luas. Akhir pekan lalu, program itu menyambangi SD Budi Mulia Dua Panjen, Sleman.
MAKIN maraknya kasus bullying atau perundungan di sekolah membuat para siswa dan orang tua di SD tersebut bersemangat membahasnya bersama dalam road show Tangkis pada Sabtu (18/11). Mengundang Bunda Cinta, seorang aktivis parenting, mereka mengangkat diskusi yang bertajuk Serba-serbi Bullying pada Anak.
Dalam acara itu, Bunda Cinta menyampaikan tiga jenis bullying yang sering terjadi di lingkungan anak. ’’ Bullying verbal. Contohnya adalah mengolok-olok. Kemudian, ada juga
bullying sosial seperti mendiamkan temannya. Terakhir, ada bullying secara fisik. Misalnya, memukul atau mencubit temannya dan sebagainya,’’ papar Bunda Cinta.
Bunda Cinta menekankan pentingnya komunikasi aktif antara orang tua dan sekolah agar permasalahan pada anak bisa segera diketahui dan diatasi lebih dini. ’’Termasuk bullying. Kita tidak bisa mengatasinya hanya lewat satu pihak,’’ tuturnya.
Bunda dan ayah tidak boleh menunggu si kecil bercerita apa saja yang dialami di sekolah. Justru bunda dan ayahlah yang harus aktif untuk mengetahui lewat tanda-tanda yang ditunjukkan anak. Orang tua harus aktif mencari tahu apa yang dialami anak di sekolah, bagaimana perasaannya, dan apa penyebabnya. ’’Kemudian, harus dilakukan penanganan lebih lanjut agar kejadian itu tidak berulang,’’ jelas Bunda Cinta.
Ketika orang tua berdiskusi dengan Bunda Cinta, anak-anak mendengarkan dongeng dari Rona Mentari. Rona bercerita tentang seekor ikan kecil bernama Fufu yang berani dan percaya diri melawan bullying.
Panitia SD Budi Mulia Dua Panjen, Nina Kurnia Manfaati, menyatakan bahwa sekolahnya telah menerapkan gerakan anti- bullying. Gerakan itu terdiri atas program sekolah damai, kurikulum tersembunyi di setiap pelajaran, dan Peace Ranger.
Dalam kurikulum, terselip pelajaran sosial untuk proses belajar-mengajar di kelas. Di program Peace Ranger, sekolah melibatkan murid kelas IV–VI untuk menga-jarkan cinta damai dan anti- bullying kepada adik-adiknya. (ita/c14/na)