Brifing dan Evaluasi Kunci Smariduta Raih Best School
Best School SMP Milik Spensa
SURABAYA – UBS Zetizen-Con 2k17 yang bertema Breakthrough resmi berakhir kemarin (19/11). Berlangsung selama sepuluh hari sejak 10 November di SSCC - Ballroom Supermal Pakuwon Indah, Surabaya, ajang itu sukses menjadi wadah berkreasi 181 sekolah di Jawa Timur (Jatim). Sebagai bentuk penghargaan tertinggi, gelar Best School akhirnya dibawa pulang SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung.
Totalitas Smariduta –sebutan SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung– dalam mengikuti UBS Zetizen-Con 2k17 terbayar lunas dengan perolehan 6 medali emas dan 1 medali perunggu. Smariduta pun berhak membawa pulang John and Chris Mohn Trophy persembahan PT UBS.
Demi meraih gelar bergengsi tersebut, Smariduta yang tahun lalu menjadi 3rd Best School aktif mengikuti semua supporting event. Bukan hanya itu, mereka juga selalu all-out di setiap kompetisi. Salah satunya terbukti lewat karya UBS Zetizen Avenue bertema Hockey Hoki. Pada karya itu, tim Smariduta menjelaskan keunggulan sekolahnya yang menjadi satu-satunya sekolah dengan ekskul hoki di Tulungagung.
Semangat yang sama ditunjukkan Vodjava, peserta Good Day Zetizen Good Voice 2k17 asal Smariduta. ’’Dulu, waktu audisi, kami disindir para juri tentang pakaian kami. Akhirnya, kami benarbenar mengubah konsep pakaian dan berhasil jadi juara pertama,’’ ucap Yohana Vanda, salah seorang personel Vodjava.
Kemenangan Smariduta juga membuktikan keberhasilan setiap pesertanya dalam bekerja sama. Meski terbagi menjadi peserta di beberapa supporting event, mereka saling membantu untuk memaksimalkan karya maupun penampilannya. ’’Setiap malam kami selalu kumpul dengan semua peserta dari supporting event lain untuk brifing dan evaluasi,’’ ujar Reza Ummam, ketua UBS Zetizen Avenue dari Smariduta.
Reza mengakui, sekolahnya tidak mungkin mendapat gelar Best School jika tidak saling bahu-membahu. ’’Kami selalu tanya tim lain apa yang mereka butuhkan. Kemudian, malam itu kami cari solusinya bareng-bareng,’’ kata Reza.
Meski saling membantu, Reza dan peserta lain asal Smariduta tetap berfokus pada supporting event masing-masing.
Dengan kemenangannya, Smariduta berhasil membuktikan bahwa sekolah di luar Surabaya juga berpeluang menjadi yang terbaik. ’’Kami akhirnya membuktikan bahwa kota sekecil Tulungagung punya potensi buat menang. Kami nggak cuma bawa nama sekolah, tapi juga nama kota,’’ tutur Windha Hardjanto, salah seorang peserta asal Smariduta.
Persaingan yang ketat juga terjadi di tingkat SMP. Memperoleh 2 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu, SMPN 1 Surabaya (Spensa) berhasil me- raih gelar Best School SMP. Spensa menunjukkan totalitasnya, baik dalam kompetisi karya maupun penampilan. Salah satunya ditampilkan One Beat, band Spensa yang meraih medali emas. Mereka tidak sekadar tampil energik, tetapi juga membawa pesan lewat kostum dan alat musik tradisional.
Erwin Suganda, creative director PT UBS yang menyerahkan penghargaan Best School, memuji antusiasme para peserta. ’’ Tahun ini sekolah-sekolah di luar kota mulai menunjukkan eksistensi. Mereka juga membuktikan bahwa ajang terbesar anak muda di Indonesia, UBS Zetizen-Con 2k17, bukan cuma milik Surabaya,’’ ungkap Erwin.
Setelah sukses menemukan berbagai terobosan baru, para anak muda kembali diajak berkreasi dalam tema Aspire to Inspire tahun depan. ’’Nanti anak muda menciptakan sesuatu yang baru untuk mengubah dunia,’’ terang Masany Audri, direktur PT DBL Indonesia. (may/c14/als)