Jawa Pos

Dimas Kukuh di Peringkat Keenam Moto2

Juara FIM CEV Moto3 Promosi ke World Championsh­ip

-

VALENCIA – Mental tak mau menyerah ditunjukka­n Dimas Ekky Pratama pada ajang FIM CEV Moto2 kemarin (19/11). Tampil dengan luka parah pada jari manis kirinya, dia mampu finis ketujuh di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Tambahan sembilan poin dari lomba terakhir pada musim 2017 itu mengantark­an Dimas kukuh di posisi keenam klasemen akhir dengan 102 poin.

Kecelakaan yang dialami Dimas pada kualifikas­i kedua pada Sabtu membuat pembalap 24 tahun tersebut mengalami luka serius. Kuku jari manis di tangan kirinya tercabut. Minggu pagi dia harus menjalani pemeriksaa­n lanjutan. Sampai kemudian dia mendapatka­n lampu hijau untuk balapan.

Kecelakaan pada sesi kualifikas­i itu membuat catatan waktu Dimas dalam perebutan start tidak kompetitif. Dia harus start dari urutan kesepuluh. Start Dimas lumayan bagus. Dia langsung menyodok ke urutan kedelapan pada lap kedua. Dimas lantas terlibat pertarunga­n sengit dengan David Sanchis (Easyrace Team) untuk memperebut­kan posisi ketujuh.

Pada dua lap menjelang akhir balapan 19 putaran itu, Federico Fuligni (Forward Junior Team) malah menyodok ke urutan keenam, Dimas tergusur ke posisi delapan. Dia akhirnya finis ketujuh karena Ricky Cardus yang sedang menduduki peringkat keempat gagal finis karena mengalami masalah mesin.

Dimas finis dengan catatan waktu 30 menit 56,127 detik. Dia terpaut 18,303 detik dari Eric Granado (Promoracin­g) yang memenangi balapan. Pembalap Brasil tersebut juga menjadi juara umum FIM CEV Moto2 dengan koleksi 226 poin.

” Pace saya pada lap-lap akhir sebenarnya kompetitif. Pada sektor kedua dan ketiga, saya lebih cepat daripada pembalap di depan,” kata Dimas setelah balapan.

”Saya kehilangan peluang untuk mengejar posisi kelima karena melebar pada tikungan pertama, kehilangan banyak waktu di situ,” lanjutnya. Soal cedera pada jarinya, Dimas menyatakan bahwa dirinya harus meminum beberapa kali pain killer.

Sejak start, tangan kirinya sakit saat menarik kopling. ”Belum pernah saya balapan dengan kondisi seperti ini. Saya senang bisa melaluinya dengan baik,” ucapnya.

Gilang Terjatuh Sementara itu, nasib sial dialami Andi ”Gilang” Farid Izdihar di ajang FIM CEV Moto3. Pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) itu gagal finis pada race pertama. Dia kehilangan kendali motornya dan terjatuh ketika perlombaan masih berjalan dua lap.

Race pertama yang akhirnya dimenangka­n Jaume Masia (Cuna de Campeones) itu terbilang tricky. Selain Gilang, sebelas pembalap lain gagal finis. Saat start dimulai pukul 11.00 waktu setempat, kondisi lintasan memang masih di- ngin. Suhu 11 derajat Celsius.

Pada race kedua, start dari posisi ke-14, Gilang berusaha menebus kegagalann­ya pada race pertama. Sampai lap ke-15 di antara 18 lap, pembalap 19 tahun tersebut tampil lumayan bagus. Namun, memasuki lap ke-15, Gilang kehilangan kendali motornya ketika bertarung memperebut­kan posisi ke-13.

Terjatuh, dia kembali gagal finis. ”Saya terlalu agresif pada lap-lap terakhir. Saya kehilangan ban belakang saya ketika berusaha mengambil posisi ke-13,” ungkapnya.

Juara dunia junior dari tim VR46 Riders Academy Dennis Foggia menjadi yang terdepan race kedua. Dia finis dengan catatan 1 jam 39,618 detik. Kemenangan tersebut membalas kekalahan Foggia dari Masia yang pada race kedua finis ketiga. Foggia maupun Masia tahun depan bakal tampil di ajang Moto3 World Championsh­ip.

Di ajang yang diselengga­rakan bersamaan dengan rangkaian MotoGP itu, Foggia akan membela tim yang sama, yang merupakan milik legenda MotoGP Valentino Rossi. (*)

 ??  ?? grid
grid

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia