Jawa Pos

Benahi Dulu Layanan, Baru Tarik Iuran

Pedagang Pasar Protes PDPS

-

SURABAYA – Ancaman sanksi untuk pedagang yang tidak tertib membayar iuran layanan pasar (ILP) langsung memantik reaksi keras. Para pedagang mengancam turun ke jalan jika PD Pasar Surya (PDPS) merealisas­ikan rencana itu.

Langkah tersebut mereka lakukan karena PDPS dianggap tidak pernah memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para pedagang. Selama ini jajaran PDPS dianggap hanya memungut iuran dari pedagang. Tidak ada kontribusi atau dampak positif yang dirasakan pedagang dari PDPS. Bahkan, PDPS juga tidak mampu meramaikan pasar-pasar yang mati.

Wakil Ketua Kumpulan Pedagang Seluruh Surabaya (KPSS) Mas’ud menyatakan, sebagian besar pedagang sebenarnya sudah membayar ILP tepat waktu. ’’Tapi, kenapa tidak diimbangi pelayanan yang prima?’’ ucap pedagang Pasar Tambakrejo itu.

Dia lantas mencontohk­an kondisi keramik Pasar Tambakrejo yang pecah-pecah. Beberapa kipas angin juga rusak. Itu belum termasuk kondisi lantai 2 pasar yang mati. Semua stan tutup total. Menurut dia, hingga kini tidak ada upaya yang begitu berarti dari PDPS untuk meramaikan pasar. Mas’ud mengatakan, jika fasilitas tidak dipenuhi dan aturan diperketat, para pedagang bakal berunjuk rasa. Sebab, ILP yang dibayar setiap bulan cukup tinggi.

Ada ribuan pedagang yang setiap bulan membayar retribusi. Dengan tingginya iuran tersebut, seharusnya tidak ada lagi keluhan mengenai fasilitas pasar. ’’Listrik tidak pernah nunggak, tapi kipas dan lampu sering rusak. Lama gantinya,’’ ucap pedagang soto itu. (sal/c15/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia