Rangsang Potensi Anak lewat Bermain
SURABAYA – Dunia anak adalah dunia bermain. Wajar jika porsi mereka untuk bermain begitu banyak. Bukan hanya nutrisi dan asupan gizi, anak juga membutuhkan rangsangan sejak dini untuk mempertajam kemampuan otak.
Di pasaran banyak tersedia mainan edukatif yang didesain untuk mengembangkan potensi anak dalam berkreasi. Meski demikian, perlu diperhatikan soal kegunaan dan fungsi yang disesuaikan dengan usia serta tahap perkembangan anak. ’’Mainan edukatif tak harus mahal. Bisa juga mainan tradisional yang bisa mengembangkan aspek motorik, kognitif, maupun sosioemosional,’’ ujar psikolog Unair Primatia Yogi Wulandari.
Puzzle dan permainan konstruksi merupakan salah satu stimulator yang baik. Mainan konstruksi bisa merangsang delapan inteligensi esensial. Yakni, kemampuan sensorik, reasoning, modeling, rasa keingintahuan, kreativitas, daya imajinasi, kemampuan bersosialisasi, serta berpikir matematis dan ilmiah.
Ada berbagai jenis permainan konstruksi yang digunakan sebagai sarana edukasi. Misalnya, mainan 3D brain training yang menggunakan balok dengan berbagai bentuk dan disertai magnet. Untuk merangkai sebuah bentuk tiga dimensi, anak harus menyusun beberapa objek sesuai dengan imajinasi mereka. Mainan itu juga disebut intelligent magnetic construction set. ’’Ada dua tipe. Untuk usia 18 bulan dan 3 tahun ke atas,’’ kata Area Manager Mothercare Early Learning Center Surabaya Kusdiyaningsih di Tunjungan Plaza 5.
Permainan konstruksi memang digemari anak-anak. Bianca Quinn Hartono, 7, salah satunya. Didampingi Ineke Goliat, ibunya, Bianca menyusun bangun-bangun menjadi sebuah gedung atau bangunan. Bungsu dari dua bersaudara itu juga membuat atap dengan menggunakan empat segi tiga. ’’Dia punya bermacam-macam mainan seperti ini. Bahannya juga beragam, ada kayu dan plastik. Memang hobi,’’ ucap Ineke. (esa/bri/c15/jan)