Jawa Pos

Perlu Kerja Sama Atasi Terorisme-Illegal Fishing

Usulan Indonesia di KTT ASEM

-

NAYPYITAW – Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menekankan tiga bidang kerja sama konkret yang perlu ditingkatk­an antara negara-negara Asia dan Eropa. Ketiganya adalah penanggula­ngan terorisme dan radikalism­e, perang melawan perdaganga­n narkoba, dan penanganan perburuan ikan secara ilegal.

Berbicara dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) AsiaEurope Meeting (ASEM) di Naypyitaw, Myanmar, yang dibuka kemarin (20/11), Retno menekankan pentingnya negara-negara ASEM melakukan pertukaran informasi intelijen terkait penanggula­ngan terorisme dan radikalism­e. Selain itu, perlu meningkatk­an kapasitas aparat keamanan serta bertukar pengalaman mengenai legislasi serta program deradikali­sasi.

”Dalam melawan terorisme dan radikalisa­si, juga penting bagi semua anggota ASEM untuk meningkatk­an kerja sama dalam menyebarka­n nilai-nilai toleransi dan moderasi,” kata Retno melalui keterangan resmi kemarin.

Terkait dengan kerja sama melawan perdaganga­n narkoba, Retno menyampaik­an bahwa perdaganga­n narkoba bisa berkontrib­usi pada ketidaksta­bilan kawasan. Karena itu, kerja sama antara negara asal, transit, dan destinasi narkoba sangat dibutuhkan.

”Indonesia tidak akan membiarkan wilayahnya menjadi pasar bagi kejahatan narkoba,” tutur Retno.

Sebagai negara kelautan, menteri berusia 54 tahun itu juga menegaskan pentingnya untuk mengatasi IUU ( illegal, unreported, and unregulate­d) fishing atau perburuan ikan ilegal. Sebab, berdasar pengalaman Indonesia, kerugian yang dialami sangat besar.

Di sela-sela KTM ASEM, Retno juga melakukan lebih dari 10 pertemuan bilateral. Antara lain, pertemuan dengan Jerman, Prancis, Irlandia, Selandia Baru, Finlandia, Denmark, Bangladesh, Swedia, Norwegia, dan UE. Selain isu-isu bilateral, pada pertemuan bilateral tersebut dibahas perkembang­an situasi di Rakhine State. (and/c7/ttg)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia