Jawa Pos

Owi/Butet Alami Kelelahan

Pilih Tidak Tampil di Hongkong Open

-

JAKARTA – Kekuatan Indonesia di Hongkong Open Superserie­s 2017 pada 21–26 November mendatang tidak utuh. Sebab, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kekuatan terbaik ganda campuran nasional, memutuskan kembali ke tanah air setelah gagal di China Open Superserie­s Premier 2017 dua hari lalu.

Kondisi fisik yang tidak prima menjadi alasan utama. Menurut Butet, sapaan akrab Liliyana, apabila dipaksakan turun di Hongkong, prestasi mereka tidak akan maksimal. ’’Kami putuskan tidak berangkat, meski harus rela kehilangan poin,’’ ucapnya.

Dia melanjutka­n, usia yang tak lagi muda serta padatnya agenda kejuaraan mengharusk­an mereka berpikir realistis. Apalagi, sebelum bertarung mewakili Indonesia di Tiongkok, Butet dan Owi –sapaan akrab Tontowi– harus berjibaku dalam rangkaian kejuaraan di Eropa.

Terbaru, mereka meraih gelar juara di French Open Superserie­s 2017 di Prancis pada akhir Oktober lalu. Setelah itu, seakan-akan tidak memiliki banyak waktu untuk beristirah­at, mereka harus kembali bertarung di Tiongkok. Pada akhirnya, hasilnya tidak begitu maksimal. Owi/Butet kalah oleh pasangan Denmark Mathias Christians­en/Christinna Pedersen pada babak perempat final.

’’Sebenarnya, sayang juga harus batal. Tapi, kondisi kami memang tidak memungkink­an untuk lanjut. Persiapan ke sini (Tiongkok, Red) juga kurang. Setelah tur Eropa, persiapan kami bisa dibilang seadanya,’’ jelas Owi.

Mundurnya pasangan peraih medali emas Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 di Skotlandia itu me- maksa PB PBSI (Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Indonesia) mencari pengganti. Pilihannya jatuh kepada Praveen Jordan/Debby Susanto, Alfian Eko Prasetya/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faisal/ Gloria Emanuelle Widjaja.

Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto menyatakan, Owi/Butet mundur dari kejuaraan dengan total hadiah USD 400 ribu tersebut karena pertimbang­an atlet dan strategi dari pelatih. ’’Bisa saja memberikan kesempatan kepada para atlet untuk

menjelang event berikutnya,’’ ujarnya.

Sementara itu, pebulu tangkis tanah air berhasil membawa pulang satu gelar juara dari Malaysia Internatio­nal Challenge 2017. Gelar tersebut didapatkan melalui kemenangan tunggal putri Ruseili Hartawan, Minggu (19/11). Ruselli mengalahka­n pemain Taiwan, Ying Chun Lin, 21-14 dan 21-13 dalam waktu 28 menit.

“Rasanya pasti senang sekali bisa juara. Pertanding­an hari ini walaupun dua game langsung, bisa dibilang tidak mudah juga. Saya tadi mewaspadai untuk lebih kuat, siap capek dan berusaha main maksimal saja. Nothing to lose,” kata Ruselli

Dilihat dari lawannya sejak babak awal, kemenangan Ruselli memang bukanlah sebuah kebetulan. Ruselli harus menghadapi lawan bagus dan tak jarang memilki peringkat yang jauh di atasnya. Di babak pertama, Ruselli berhadapan dengan unggulan delapan asal Singapura, Chua Hui Zhen Grace. (ben/c18/tom)

 ??  ?? recovery
recovery

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia