Biasakan Siswa Tulis Kegiatan Sekolah
PADA lomba jurnalistik siswa tingkat SMP/MTs, SMPN 4 Sidoarjo berhasil menyabet juara I. Pelajaran yang diberikan dalam ekstrakurikuler (ekskul) jurnalistik dianggap berperan penting. Menurut guru pembimbing jurnalistik SMPN 4 Sidoarjo Etik Indriyana, siswa tak diberi materi dahulu baru diminta menulis. Namun, sebaliknya. Siswa diminta menulis dahulu, baru setelah itu tulisan mereka dibahas bersama satu per satu. ”Tulisan itu kami tampilkan di LCD proyektor. Semua bisa lihat, lalu kami bahas bersama dalam momen evaluasi,” ujarnya. Momenevaluasitersebutberlangsung seminggu sekali setiap Rabu sepulang sekolah.
Semua hal yang terkait penulisan dibahas dalam evaluasi tersebut. Misalnya, susunan paragraf, kata baku, pembuatan judul, hingga peletakan foto pendukung tulisan. Saat ada siswa yang membuat judul terlalu panjang dalam tulisannya, mereka akan diingatkan agar judul tidak terlalu panjang, namun tetap menarik perhatian.
Dari kegiatan tersebut, siswa bisa belajar dari kesalahan yang mereka buat dalam tulisannya. Dengan begitu, saat membuat tulisan lagi, mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama. ”Anak-anak jadi mudah mengingat bagaimana menulis yang baik,” ujar Etik.
Nah, untuk latihan menulis, Etik biasanya memanfaatkan momen di sekolah sebagai bahan tulisan siswa. Misalnya, peringatan Hari Pahlawan di sekolah. Anggota ekskul jurnalistik harus membuat tulisan terkait hal itu. Bahkan, saat ada tamu ke sekolah, anggota jurnalistik bisa membuat tulisan tentang itu. Praktik tersebut melatih kepekaan siswa dengan fenomena di sekitar mereka.
Tulisan tersebut biasanya diterbitkan dalam bentuk buletin sekolah. Buletin itu ditempelkan di mading sekolah. Namun, jenis tulisan yang tidak basi biasanya diterbitkan sendiri dalam bentuk majalah sekolah. (uzi/c6/ai)