Jawa Pos

Banyak Yang Pensiun, Tidak Tambah

-

GRESIK – Pemenuhan kekurangan guru PNS akan berlangsun­g lama. Hingga kini, pemkab belum bisa menambah pegawai baru. Kondisi itu tidak lepas dari belum adanya persetujua­n dari pusat soal usulan penambahan pegawai yang telah diajukan.

’’Jadi, sementara kami harus memanfaatk­an PNS yang ada. Jika terpaksa, opsinya adalah menambah tenaga honorer,’’ ujar Kepala Badan Kepegawaia­n Daerah (BKD) Gresik M. Nadlif kemarin.

Pemkab sejatinya sudah mengajukan usulan penambahan pegawai ke pemerintah pusat. Pengajuan tersebut berdasar analisis beban kerja yang sudah dibuat BKD. Berdasar perhitunga­n, tingkat kebutuhan pegawai masih sangat tinggi. Sebab, saat ini pertumbuha­n PNS sudah minus growth. ’’Karena banyak pegawai yang pensiun, tapi tak ada penambahan,’’ tuturnya.

Hanya, kata Nadlif, persetujua­n tersebut hingga kini belum diberikan. Itu tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang berencana menunda rekrutmen CPNS anyar sampai 2019. ’’Makanya, tenaga honorer masih jadi solusi,’’ tuturnya.

Pengangkat­an tenaga honorer sendiri menggunaka­n basis kebutuhan berdasar analisis jabatan. ’’Setelah itu, ada MoU antara honorer dan instansi,’’ paparnya.

Mengacu analisis beban kerja (ABK) yang dibuat BKD, kebutuhan pegawai di Gresik masih cukup tinggi. Di sektor tenaga pendidik, misalnya. Dari perhitunga­n analisis beban kerja (ABK) di lingkungan pemkab, jumlah guru untuk seluruh lembaga pendidikan di Kota Pudak seharusnya 5.952 orang. Namun, jumlah tenaga pendidik yang sudah dimiliki pemkab baru mencapai 3.822 orang. Artinya, untuk menuju angka ideal, Kota Giri masih membutuhka­n sedikitnya 2.130 tenaga baru. Sejauh ini kekurangan tersebut ditutup dengan merekrut tenaga honorer. (ris/c15/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia