Jawa Pos

Memahat Buah Jadi Indah

-

SURABAYA – Apriyanto, 37, memiliki keahlian membuat ukiran. Bukan pada kayu, melainkan pada buah dan sayuran. Hasilnya pun tak kalah indah.

Dia membuat ukiran di buah yang berukuran kecil maupun besar. Buah yang berdaging lunak sampai keras sekalipun bisa dia taklukkan. Kreativita­s sang pemahat bisa digunakan sebebasbeb­asnya untuk berkreasi lewat seni yang disebut food carving g itu.

Buah dan sayuran dipahat pahat menjadi tampilan yang canantik. Ada ukiran berbentuk k ornamen yang terbuat dari semangka. Ada bentuk kupu-kupu dari wortel. Ada bentuk angsa yang dibentuk dari apel. .

Menurut Apriyanto, o, buah apa pun sebenarnya rnya dapat diukir. Namun, dia selalu menganjurk­an penggunaan buah yang masih segar. Sebab, hal itu berpengaru­h terhadap tampilan yang dihasilkan. ’’Kalau layu, jadi tidak menarik lagi,’’ kata pria asal Bondowoso itu.

Semangka menjadi salah satu buah yang sering digunakan dalam fruit carving. Itu disebabkan semangka memiliki kulit bertekstur keras dan daging lunak. Karakteris­tik tersebut memberikan kemudahan saat ingin mengukirny­a. ’’Paling sering pakai semangka merah. Warnanya menyala dan cantik,’’ ujar anggota Indonesia Fruit Carving (IFC) itu. Selain semangka, yang paling sering dipakai adalah labu kuning dan pepaya.

Karakter buah berpengaru­h terhadap tingkat kesulitan dalam memahat. Apriyanto sering menggunaka­n semangka dan pepaya untuk menciptaka­n bentukbent­uk yang tidak terlalu sulit. Misalnya bentuk bunga dan daun. Itu biasanya disarankan bagi pemahat pemula.

Setelah menguasai bentuk-bentuk k level dasar, pemahat dapat berkreasi ke tingkat yang lebih sulit. Beberapa bentuk yang dirasa memiliki tingkat kesulitan lebih adalah wajah manusia, merak, naga, dan ornamen.

Untuk bentuk itu, Apriyanto menyaran- kan penggunaan buah dan sayuran n yang bertekstur tidak terlalu keras. Tapi i juga tidak terlalu lunak. Buah dan sayuran n yang dimaksud adalah butternut, lobak, k, dan labu kuning.

Mengukir buah, lanjut dia, tidak hanya a menciptaka­n bentuk kreasi yang menarik. k. Pengukir juga berlatih kesabaran dan n ketelatena­n. ’’Harus sabar dan telaten n memang (saat mengukir). Kalau asalasalan, bentuk yang dihasilkan dapat tidak memuaskan. Bisa juga berakhir gagal,’’ katanya saat ditemui di Mercure Grand Mirama Surabaya. Kalau salah sedikit diki saja, j ukiran ki diulang di l lagi l id dari i awal. l Bentuk ukiran disempurna­kan dengan menggunaka­n pisau yang tajam.

Apriyanto dapat menghabisk­an waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam untuk membuat satu jenis j i ukiran. ki Itu I pun bentuk b level mudah. Kalau ukirannya rumit, dibutuhkan waktu sekitar 5 jam. ’’Yang rumit itu contohnya mengukir wajah manusia. Harus detail sekali,’’ lanjutnya. (bri/c19/jan)

 ??  ?? KEAHLIAN KHUSUS: Apriyanto merampungk­an rangkaian ukiran buah. Foto kiri, semangka yang diukir menjadi ikan.
KEAHLIAN KHUSUS: Apriyanto merampungk­an rangkaian ukiran buah. Foto kiri, semangka yang diukir menjadi ikan.
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia