Jawa Pos

Karena Juga Pernah Rasakan Mahalnya Beli Sepatu Basket

DBL Indonesia punya banyak alasan menjatuhka­n pilihan kepada sosok Abraham Damar Grahita sebagai sepatu basket DBL Indonesia-Ardiles. Karir Abraham di lapangan basket saat ini naik daun. Pada usia 22 tahun, dia sudah ikut mempersemb­ahkan medali perak bagi

-

brand ambassador

MUDA, namun memiliki seabrek pengalaman. Lebih dari itu semua, Abraham merasa program DBL Indonesia yang meluncurka­n produk sepatu terbaru Oktober lalu untuk menghilang­kan salah satu penghalang terbesar anak Indonesia bermain basket. Yakni, harga sepatu basket yang tidak terjangkau. Ya, itu sesuai dengan pengalaman saat dia tumbuh sebagai pelajar SMA daerah pencinta basket di Pangkalpin­ang, Bangka Belitung.

’’Saya pernah ada di posisi itu. Saat masih SMA, beli sepatu susah. Jadi sepatu basket satu-satunya harus dijaga banget. Bahkan, kalau latihan, saya lebih memilih nyeker,’’ ucap Abraham.

Small forward Stapac Jakarta itu merupakan alumnus SMA Santo Yosef Pangkalpin­ang, Bangka Belitung. Meski berasal dari daerah yang juah dari pusat perkembang­an basket tanah air, Abraham membuktika­n bahwa dirinya bisa menggapai cita-citanya sebagai pemain basket tanah air.

“Di Bangka belum ada DBL. Padahal, waktu itu saya pengin banget ikut kompetisi DBL,’’ ucap dia.

Abraham juga sepakat dengan misi DBL Indonesia yang menggelar kompetis basket anak SMA dengan menyebut para pemain sebagai student athlete. Menurut dia, meski sibuk latihan sebagai pemain, pendidikan tetap nomor satu. ’’IPK saya masih 3,4,’’ ucap Abraham bangga. ’’Kalau tidak bentrok sama program latihan pelatnas SEA Games, sebenarnya sekarang saya sudah sarjana,’’ tambah mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universita­s Indonesia Esa Unggul (UIEU), tersebut.

Abraham mengungkap­kan, tidak sulit membagiakt­ivitasseba­gaiatletda­nmahasiswa. Didikan kuat dari orang tua yang tetap meminta Abraham memperhati­kan pendidikan juga membekas kuat dalam dirinya. ’’Dulu, kalau tidak punya nilai bagus, tidak boleh latihan basket sama Mama,’’ jelasnya.

Pada usia 22 tahun, Abraham kini menapaki momen terbaik dalam karirnya di dunia basket. Dia sudah menembus timnas. Dia juga menembus starter di skuad Stapac yang kini dilatih pelatih Filipina Ramos Geraldo Villalon.

Ramos menyebutka­n, Abraham mengalami peningkata­n cepat sebagai seorang pemain basket. Dia juga disebut Ramos memiliki sikap bagus dan selalu menunjukka­n semangat dalam berlatih. ’’Kenapa dia bisa cepat berkembang karena dia adalah pemain yang sangat coachable,’’ ucap Ramos. ’’Jika hal yang perlu dia tingkatkan itu adalah kematangan bermain. Dia sudah cocok dengan sistem yang saya bangun di tim ini,” tambahnya.

Abraham terpilih sebagai brand ambassador sepatu DBL yang di-launching 11 Oktober lalu. Ada tiga tipe dan lima varian warna yang dimunculka­n. Yang pertama tipe fundamenta­l yang tersedia dalam pilihan warna Bred (hitam-merah) dan Chicago (hitam-merah-putih).

Berikutnya ada tipe Pride dalam variasi warna Navy-Yellow dan Chicago (hitammerah-putih). Sedangkan tipe ketiga adalah yang paling spesial, yakni AZA 5. Dia hadir dalam warna black-yellow.

Seluruh sepatu itu bisa didapatkan dengan mudah di DBL Store maupun secara online serta berbagai jaringan penjualan ritel Ardiles yang bersebar di seluruh Indonesia. (irr/c4/ady)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia