Ketahuan Hoax karena Salah Tanggal
ANDA penggemar durian? Hati-hati kalau mendapat kirimann pesan tentang Festival Duriann 2017 di Alun-Alun Sidoarjo, Jatim,m, akhir bulan ini. Kalau langsungg percaya, bisa-bisa Anda hanyaa celingak-celinguk di tengah alunalun tanpa menemukan satu pun buah yang menggiurkan itu.
Pesan bagi penggemar duriann yang sedang viral itu memangg sekaligus merupakan undangann menghadiri festival. Tidak ada yangg aneh dengan lokasi acara. Sebab,b, selama ini ruang terbuka hijau dii depan pusat pemerintahan Kabupaten Sidoarjo tersebut sering digunakan untuk sejumlah kegia-tan yang mendatangkan massa.
Yang bikin ngiler, pihak panitiaa memberikan kesempatan pengun-jung untuk menikmati durian se-puasnya. Syaratnya hanya membayar Rp 50 ribu. Harga itu berlaku di lokasi acara. Dijamin tidak akann kehabisan durian karena pe-nyelenggara menyiapkan stok yang melimpah.
Pembuat pesan juga menuliskan bahwa siapa pun boleh datang ke festival. Tak terkecuali bagi penggemar yang tidak bisa membuka durian. Sebab, panitia telah menyiagakan petugas stan yang membantu warga jika mengalami kesulitan membelah durian.
Agar lebih menarik, disisipkan pula acara penunjang yang membuat event semakin meriah. Yaitu orkes panen raya, fun games, live music, dan pertunjukan. Format acara benar-benar dibuat seperti event betulan.
Awalnya, banyak yang menyangka bahwa informasi tersebut benar. Apalagi saat ini memang musim durian. Namun, kalau pengguna media sosial jeli, pesan itu ternyata memilikiiliki kejanggalankjl ffatal.l YYa, festival durian akan diselenggarakan pada 31 November 2017. Padahal, jumlah hari pada bulan November hanya 30. Karena kejanggalan itu, banyak yang akhirnya mempertanyakan apakah Festival Durian 2017 tersebut ada atau tidak.
Saat dikonfirmasi, Pemkab Sidoarjo ternyata juga tidak memiliki agenda festival durian. Bahkan, Kabid Pengembangan Informatika Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Muhammad Rofik menegaskan bahwa kabar tentang pesta durian itu hoax.
Ada sejumlah bukti bahwa kegiatan tersebut hanya berita bohong. Yang pertama, pihak penyelenggara. Dalam setiap kegiatan pasti ada penyelenggara. Apalagi kkegiatani festivalfil tingkatik nasional. i l ’’Harusnya ada logo kementerian. Tapi tidak ada,’’ paparnya.
Bukti yang kedua, tidak ada rapat koordinasi organisasi perangkat daerah (OPD) untuk persiapan acara itu. Rofik sudah mengecek ke sejumlah OPD, misalnya dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) yang mengelola kawasan alun-alun. ’’Tidak ada izin penggunaan alun-alun,’’ jelasnya.
Karena itulah, ditegaskan acara tersebut benar-benar palsu. Andaikan tanggalnya tidak salah, bisa jadi event abal-abal tersebut menjadi ajang pembohongan masal. Terutama bagi pemburu durian dengan harga murah. Hayoo, angkat tangan, siapa yang sudah berencana datang ke festival itu? (aph/eko/gun/c19/fat)