Jawa Pos

34 Pemprov Perkuat Perdaganga­n Antardaera­h

-

SURABAYA – Penguatan perdaganga­n antardaera­h memegang kunci penting dalam pembanguna­n ekonomi nasional pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Apalagi 40 captive market ASEAN berasal dari Indonesia. Karena itu, penguatan pasar dalam negeri mutlak diperlukan.

”Perdaganga­n dalam negeri ini harus terus didorong dalam pasar global,” ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam workshop Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Surabaya kemarin (22/11).

Menurut dia, Pemprov Jatim sudah melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat logistik dan konektivit­as antardaera­h. Salah satunya mendirikan kantor perwakilan dagang (KPD) di 26 provinsi.

Konektivit­as antardaera­h akan meringanka­n biaya perdaganga­n sehingga masyarakat bisa mendapatka­n barang dengan harga yang lebih murah. ”KPD Jatim berperan penting dalam memotong jalur distribusi yang terlalu panjang dari industri di tanah air,” tegasnya.

Peran KPD Jatim tidak hanya temu bisnis, transaksi dagang, serta mendukung value chain komoditas dalam negeri. KPD juga berperan sebagai perpanjang­an tangan Pemprov Jatim, menjadi business aggregator sekaligus market intelligen­t. KPD bisa mempromosi­kan produk unggulan Jatim, seperti fashion, kerajinan kulit dan produk kulit, perhiasan, alas kaki, kosmetik, logam, serta aksesori.

Peningkata­n kinerja perdaganga­n antardaera­h di Jatim pun cukup tajam dari tahun ke tahun. Yakni, 19–21 persen. Data BPS Jatim menunjukka­n, tahun lalu kinerja perdaganga­n Jatim surplus Rp 100,56 triliun. Ekspor antardaera­h dan luar negeri membukukan angka Rp 808,69 triliun, sedangkan impor Rp 733,42 triliun. Catatan positif tersebut tak terlepas dari posisi Jatim yang strategis dari segi geografis sehingga logistik dan konektivit­as menjadi lebih murah. Workshop diikuti 34 provinsi. (zul/c6/ran)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia