Tuntut Gaji, Pemain Persegres Lapor APPI
GRESIK – Pentas Liga 1 tahun ini memang sudah berakhir. Namun, keresahan masih dirasakan para penggawa Persegres Gresik United. Bukan karena tim mereka yang turun kasta ke Liga 2, melainkan karena gaji yang menjadi hak mereka masih tertahan.
Kondisi tersebut juga membuat mereka tak berani menerima tawaran dari klub lain. ’’Kalau pindah klub, takutnya gaji malah nggak dibayarkan,’’ keluh salah seorang pemain Persegres yang enggan disebut identitasnya.
Merasa menemui jalan buntu, para penggawa tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu mengadu ke Asosiasi Pe main Profesional Indonesia (APPI). ’’Kami harap APPI mampu berkomunikasi dengan pihak manajemen Persegres yang terkesan tertutup,’’ imbuhnya.
Ketua APPI Ponaryo Astaman membenarkan bahwa pihaknya sudah mendapat laporan dari pemain Persegres. Bahkan, dia sudah mengirim surat secara resmi kepada pihak manajemen Persegres. ’’ Tapi, sampai saat ini, belum ada respons,’’ kata Ponaryo.
Karena itu, APPI langsung berkirim surat ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI. Diharapkan, PT LIB dan PSSI mengetahui persoalan yang dihadapi penggawa Persegres sehingga ada solusi terbaik.
’’Sebab, selama ini, PSSI dan PT LIB kan juga menjadi sumber pemasukan klub,’’ ucap mantan gelandang PSM Makassar tersebut. Kalau manajemen Persegres tak juga merespons, pria 38 tahun itu berharap PT LIB dan PSSI bisa bertindak tegas.
Dengan tersendatnya gaji, penggawa Persegres memilih eksodus. Bahkan, Hanafi selaku pelatih merasa gerah. Sebab, gajinya selama tiga bulan belum dilunasi. Karena itu, dia ogah memperpanjang kontraknya yang kedaluwarsa akhir bulan ini.
’’Sepertinya nggak bareng Persegres lagi,’’ ujarnya. Padahal, musim depan, Hanafi hanya ingin menangani klub yang berlaga di Liga 2 atau Liga 3. Kebetulan, Persegres bakal berlaga di Liga 2 musim depan. ’’Tapi, saya sudah komit untuk nggak perpanjang kontrak bersama Persegres,’’ tegasnya. (gus/c18/bas)