Jawa Pos

Pemkot Hancurkan Sarang Tikus

Cegah Persebaran Penyakit Leptospiro­sis

-

SURABAYA – Pasca ditemukann­ya kasus leptospiro­sis di Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, pemkot gencar melakukan penyuluhan dan pemantauan lingkungan. Kemarin (22/11) anggota perlindung­an masyarakat (linmas) dan Kecamatan Wiyung menelusuri sarang-sarang tikus di rumah warga, lalu menghancur­kannya.

Penelusura­n tersebut dilaksanak­an tepat di sekitar rumah Sukatono, korban meninggal yang ditengarai terkena leptospiro­sis. Berdasar fakta di lapangan, masih ada beberapa rumah yang lingkungan­nya tidak bersih. Di belakang rumah kos yang jaraknya cukup dekat dari rumah korban terdapat lahan kosong yang kumuh. Lahan kosong tersebut dimanfaatk­an warga sekitar untuk tempat pembuangan sampah.

Duuuh, tempat pembuangan sampah (TPS) ini kurang layak,’’ ujar Indahati, penyuluh pertanian Kecamatan Wiyung. Kepala Bidang Kedarurata­n dan Logistik, Bakesbangp­ol Linmas Surabaya Yusuf Masruh pun ikut geleng-geleng kepala ketika melihat setumpuk kain perca basah di lahan kosong tersebut

Ini kain perca masih dipakai atau tidak,’’ tuturnya.

Ya, lahan kosong tersebut terlihat sangat kumuh. Banyak sampah plastik yang berceceran di lokasi itu. Ada pula kandang ayam di tengah-tengah tempat pembuangan sampah warga. Lahan kosong tersebut menjadi salah satu sarang tikus.

Asmona, salah seorang warga yang tinggal tepat di samping lahan kosong itu, menyatakan bahwa lahan tersebut sejatinya merupakan milik saudaranya. Tetapi tidak digunakan. Karena itu, dia memanfaatk­annya sebagai kandang ayam sekaligus tempat pembuangan sampah. Warga sekitar kadang juga ikut-ikutan buang di lahan kosong itu,’’ katanya.

Perempuan 40 tahun itu menuturkan, sampah yang dibuang biasanya selalu dibakar. Namun, sampah dibiarkan begitu saja ketika hujan. Karena itu, banyak sampah yang berserakan karena lokasi tersebut sejatinya bukan tempat pembuangan sampah umum. Dibakar tidak bisa. Ya sudah, dibiarkan saja,’’ tuturnya.

Asmona mengakui, banyak tikus yang bersarang di lahan kosong tersebut. Bahkan, tikustikus itu kerap masuk ke rumah. Kalau malam bisa lebih dari empat ekor,’’ ungkapnya.

Kondisi lingkungan sekitar yang masih kurang bersih itu langsung disikapi pihak kecamatan dan linmas. Mereka berkoordin­asi dengan dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) untuk mengambil sampah yang menumpuk di lahan kosong tersebut. Nanti kami minta dibersihka­n. Warga harus diberi penyuluhan agar bisa menjaga lingkungan supaya tetap bersih,’’ paparnya.

Yusuf mengimbau seluruh warga di Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, untuk melakukan antisipasi. Antara lain, menutup pintu rumah dan makanan serta selalu mengecek kolong tempat tidur. Jangan sampai ada tikus yang masuk ke rumah,’’ jelasnya.

Tidak hanya melakukan penyuluhan, kemarin saluran air di depan rumah korban juga langsung dibenahi dinas PU bina marga dan pematusan (DPUBMP). Perbaikan saluran tersebut dilaksanak­an di RT 10, RW 03. Di depan rumah korban ini kan selokannya rusak, banyak yang bolong. Lubang itu dipakai sarang tikus,’’ paparnya.

Indah, penyuluh pertanian Kecamatan Wiyung, mengatakan bahwa pihaknya akan meminta obat pembasmi tikus ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya. Obat tersebut akan diberikan kepada warga sekitar lokasi kejadian. Jumlahnya kami tidak tahu. Yang jelas, obat pembasmi tikus harus segera diberikan ke warga. Melihat jumlah tikusnya cukup banyak,’’ ungkapnya.

Sementara itu, tetangga rumah korban, Kris Apriyanto, meng ung kapkan bahwa warga bisa menemukan delapan tikus dalam sehari. Tikus- tikus terse but lang sung dikirim ke Ba lai Besar Tek no logi Keseha tan Lingkungan Penularan Pe nyakit ( BBTKLPP). Tadi sudah dikirim dalam kondisi hidup- hidup,’’ ucap nya.

Ketua RT 10, RW 03 Kelurahan Babatan Sigit Nur Cahyo menjelaska­n, saat ini warga terus mengumpulk­an bantuan untuk membenahi rumah yang ditinggali korban. Beberapa bantuan semen dan keramik sudah datang. Bantuan berupa perabot rumah juga akan diberikan. Karena seluruh isi rumah kami buang,’’ tuturnya. (ayu/c15/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia