PKB Pacu Kompetensi Guru
SURABAYA – Sebanyak 15 guru otomotif dari berbagai SMK mengikuti pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di SMKN 7 kemarin (22/11). Program tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi guru sesuai standar nasional.
Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Otomotif SMK se-Surabaya M. Ardiyanto menyatakan, PKB merupakan program dari pemerintah pusat. Peserta PKB merupakan guru yang memiliki nilai uji kompetensi guru (UKG) di bawah standar yang ditentukan pemerintah pusat. Untuk peserta UKG 2015, misalnya. Guru dinyatakan lolos jika mengantongi nilai lebih dari 55.
Hasil nilai guru di bawah standar itu kemudian dipilah dalam sepuluh modul. Dari modul tersebut, guru bisa melihat materi yang kurang dikuasainya dan mendapat nilai merah. ’’Nilai merah itulah yang ingin diperbaiki pemerintah melalui PKB,” jelasnya.
Materi PKB di SMKN 7 dikhususkan modul H untuk jurusan otomotif. Isinya terkait sistem bahan bakar bensin dan sistem bahan bakar diesel. Materi tersebut termasuk kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan (TKR). Pelaksanaan PKB selama sepuluh hari itu berisi pedagogi dan profesional. Setelah PKB tatap muka rampung, para guru menjalani post test secara online.
Hasil PKB dan post test bakal diakumulasikan. Bobotnya, 60 persen nilai pelatihan dan 40 persen hasil post test. Tahun ini, nilai 70 ditetapkan sebagai standar. ’’Artinya, guru harus mampu mendapatkan nilai minimal 71,” terangnya.
Guru yang lolos akan langsung mendapat sertifikat. Sementara itu, guru yang belum bisa memenuhi standar diberi surat keterangan. ”Nah, untuk yang belum lolos, saya tidak tahu program ke depannya apa,” ujar Ardiyanto.
Fasilitator PKB Eko Wahyu Santoso menuturkan, materi pedagogi diberikan selama tiga hari. Untuk pelaksanaan praktik kompetensi, peserta PKB diberi waktu tujuh hari.
Materi pedagogi berkaitan dengan evaluasi pembelajaran. Sementara itu, untuk profesional, guru menerima materi tentang sistem pengaliran bahan bakar. Yakni, bensin konvensional dan injeksi serta solar konvensional dan solar commonrail. ”Materi ini sebenarnya sudah dimiliki para guru. Pelatihan ini untuk penguatan saja,” ucap Eko. (elo/c18/nda)