Peralatan Kejahatan Mudah Didapat
MODUS bandit pecah kaca sangat beragam. Polisi membagi mereka berdasar alat yang digunakan saat beraksi. Mulai palu, obeng, pecahan mika busi, hingga alat pemecah kaca reguler yang biasa dipakai saat terjadi insiden kecelakaan transportasi atau kebakaran.
Selain peralatan itu, modus pecah kaca bisa dilakukan dengan cara konvensional. Yakni, menggunakan siku pelaku. Biasanya pelaku tersebut tidak berkelompok. Polisi menyebutnya pelaku soliter.
Peralatan yang dimiliki para pelaku mudah didapatkan. Bisa dibeli di toko perkakas maupun secara online. Untuk pemecah kaca reguler khusus insidental, para pelaku biasanya mendapatkannya dari toko online. Misalnya, tactical pen glass breaker dan palu mini multifungsi yang dianggap lebih ekonomis.
Lantaran memiliki ’’senjata’’ mutakhir, komplotan itu semakin sulit dideteksi polisi. Untuk beraksi, mereka cuma butuh waktu sekitar 10–15 detik. Setelah alat mutakhir tersebut ditembakkan, kaca langsung hancur berkeping-keping. Pelaku tinggal mendorongnya. Tas yang diincar pun dibawa kabur bersama rekan mereka yang bertu- gas menjadi pengawas lapangan.
Polisi biasanya menggunakan sejumlah acuan untuk memperkirakan level kemahiran pelaku. Yakni, lama waktu eksekusi, bentuk dan ukuran kepingan kaca yang menentukan jenis alat, serta lokasi eksekusi. ’’Kalau lokasinya di pinggir jalan, dia pelaku yang sangat lihai. Waktu yang dibutuhkan juga sangat cepat,’’ ujar seorang reserse di Polrestabes Surabaya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard Sinambela mengimbau warga agar tak meninggalkan barang berharga di dalam mobil. Entah berbentuk dokumen, handphone, perhiasan, laptop, maupun barang lainnya. ’’Pokoknya jangan sampai ditinggal di dalam,’’ tegasnya.
Leonard kini menyusun sejumlah program kringserse untuk memantau parkiran di sekitar jalan raya. Lantaran pelaku selalu berburu ke sejumlah kawasan, polisi tampaknya harus bersiaga mengamankan wilayah hukum masing-masing. Apalagi, jam beraksi pelaku juga terbilang acak. Hingga kini, Korps Bhayangkara belum memetakan kekhasan crime clock para pelaku pecah kaca. (mir/c22/git)