Jawa Pos

Tidur Bersama di Balai Desa

-

SUARA Yunik Nur Aini terdengar patah-patah. Angin puting beliung di Desa Tambakrejo dan Tambak Sawah kemarin sore (22/11) sungguh me na kut kan. ’’ Kejadian bermula sekitar pukul 15.00. Ketika itu mendung ge lap sekali. Namun, belum ada hujan,’’ katanya.

Tidak lama, datang angin kencang. Makin lama, angin bertambah kencang dan berputar-putar. Lampu mati. Gelap total. Di luar rumah terdengar gemuruh dampak pohon-pohon tumbang, genting longsor, dan atap rumah jebol. ’’Genting melorot. Plafon rumah ambrol,’’ ucap perempuan yang juga anggota DPRD Sidoarjo tersebut.

Warga sangat panik. Orang tua mengajak anak-anaknya berhambura­n keluar rumah untuk menyelamat­kan diri karena khawatir kejatuhan atap atau dinding rumah. Angin kencang itu berlangsun­g lumayan lama. Yunik tidak ingat persis berapa menit. Yang pasti, setelah itu hujan turun sangat lebat. ’’Kami berharap pemkab secepatnya melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada korban,’’ ujarnya.

Kepala Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo Dwijo Prawito menyatakan bahwa pemkab, perangkat desa, petugas, dan warga hingga malam hari bahumembah­u m2embersih­kan puing reruntuhan. ’’Kami mengalami kesulitan karena lampu padam,’’ jelasnya.

Bagi warga yang rumahnya rusak dan tidak bisa ditinggali, lanjut Dwijo, pihaknya sudah menyediaka­n tempat pengungsia­n sementara. Tepatnya di Balai Desa Tambakrejo. ’’Masih kami siapkan,’’ tandasnya. (aph/c14/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia