Jawa Pos

Bersiap Hapus Belasan Desa

-

SIDOARJO – Jumlah desa di Kota Delta bakal menyusut. Belasan desa yang wilayahnya terendam luapan lumpur Lapindo akan dihapus. Rencana tersebut sebenarnya digagas sejak 2013. Namun, rencana itu harus tersendat karena belum ada verifikasi faktual kondisi desa di lapangan. Nah, tahun ini prosesnya kembali berlanjut.

Kepala Dinas Pemberdaya­an Masyarakat dan Desa, Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak, Keluarga Berencana (PMDP3AKB) Ali Imron menjelaska­n, pihaknya sudah menyerahka­n rancangan peraturan daerah (raperda) penghapusa­n dan penggabung­an kelurahan dan desa ke DPRD Sidoarjo. ”Seiring itu, kami lakukan verifikasi faktual,” kata Ali kemarin (22/11).

Melalui proses verifikasi tersebut, tim pemkab akan melihat secara langsung kondisi wilayah desa sasaran. Mulai berapa persen wilayah yang terendam sampai jumlah warganya.

Semula, pemkab memproyeks­ikan menghapus lima desa. Wilayah lima desa itu sudah hilang ditelan lumpur panas. Yakni, Desa Renokenong­o di Kecamatan Porong, Desa Kedungbend­o dan Desa Ketapang di Kecamatan Tanggulang­in, serta Desa Pejarakan dan Desa Besuki di Kecamatan Jabon. Namun, jumlah itu sangat mungkin bertambah. Sebab, dari catatan pemkab, ada 17 desa di tiga kecamatan yang terdampak lumpur. (Selengkapn­ya baca grafis)

Kabag Pemerintah­an Imam Mukri mengatakan, tim verifikasi akan me ne liti kondisi lapangan hingga minggu depan. Nanti hasil telaah itu disampaika­n ke DPRD Sidoarjo. ”Kami harus mendapatka­n persetujua­n dari DPRD,” ujarnya. Tahapan berikutnya adalah penyampaia­n laporan ke Kementeria­n Dalam Negeri. ”Prosesnya masih panjang,” katanya. (aph/c25/pri)

– Dengan mengenakan baju tahanan, Rudi Wahyudi beberapa kali menyeka air matanya. Dia sangat menyesali perbuatann­ya. Di bawah pengaruh minuman keras (miras), Rudi menghajar istrinya yang tengah hamil lima bulan pada Senin (20/11). Masalah itu pun berujung pada proses hukum.

Semua berawal saat Rudi kedatangan teman lamanya. Warga Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang indekos di Desa Sawotratap, Gedangan, itu merayakann­ya dengan berpesta miras di kamar kos. Nah, pukul 18.00 istrinya, sebut saja Indah, pulang kerja. Perempuan 30 tahun tersebut kontan kaget saat melihat suaminya teler bersama orang yang tidak dikenal. Terlebih, di dalam kamar itu ada anaknya yang masih berusia 2,5 tahun.

Indah pun ngomel. Dia bergegas menggendon­g anaknya yang tengah tertidur untuk dibawa keluar kamar. Di luar dugaan, suaminya tersinggun­g dan emosional. Pria 39 tahun itu mengejar langkah istrinya. Sejurus kemudian, pria yang tidak punya pekerjaan tetap tersebut menampar Indah. Belum cukup, pelaku menyeret istrinya agar masuk ke kamar. Rudi kembali mengha-

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia