Jawa Pos

Materi Melekat ke Memori

Belajar di luar ruangan memiliki banyak manfaat. Selain mengurangi kejenuhan, anak dapat mengenal lingkungan yang berbeda dan bertemu orang baru. Karena itu, PAUD rutin menjadwalk­an kegiatan yang lebih bervariasi.

-

RUTINITAS belajar di luar ruang di PG-TK TPA Kia-Kira, Kecamatan Sedati, dimulai lebih awal. Kemarin (22/11), Kepala PG-TK TPA Kia-Kira Eka Nur Hidayati Harumningt­yas mengumpulk­an anak didiknya di luar kelas sebelum mereka masuk.

Seluruh siswa, baik PG maupun TK, diajak senam bersama selama sepuluh menit. Setelah itu, mereka mengikuti circle time. Siswa diajak membentuk barisan tertentu, kadang membuat lingkaran. Kemudian, permainan diadakan untuk membangkit­kan semangat.

Permainann­ya berganti setiap hari agar siswa tidak bosan. ’’ Circle time ini selalu di luar ruangan. Agar anak fresh sebelum belajar di dalam kelas,’’ ujar Eka. Saat itu, dia menginstru­ksikan anak didiknya untuk mencari pasangan. ’’Satu ditambah satu jadinya berapa?’’ tanya Eka. Para siswa kompak menjawab dua. ’’Ayo, sekarang cari satu teman biar kumpul jadi dua orang,’’ kata perempuan kelahiran Sidoarjo, 20 Agustus 1990, tersebut.

Anak didiknya pun berjalan mencari pasangan masing-masing. Setelah itu, mereka berbaris bersama pasanganny­a. Eka lantas mengajak mereka bernyanyi bersama. Siswa sekaligus diminta melakukan tindakan sesuai lirik lagu tersebut. Saat Eka mengucap lirik bersalaman, siswa bersalaman dengan pasanganny­a. Mereka melakukann­ya selama sepuluh menit.

’’Selain itu, banyak games lagi,’’ ucap Eka. Misalnya, games koboi beraksi. Anak didik diajak berperan mirip koboi. Sahut-sahutan mengucap dor untuk menirukan suara tembakan. Setelah rutinitas itu selesai, mereka diminta balik ke kelas masing-masing sambil bersalaman dengan seluruh guru. Ada pula kegiatan luar ruangan. Tujuannya, menguatkan pelajaran tematik yang dibahas pada hari itu. Misalnya, mengajak anak didik berkunjung ke minimarket di dekat sekolah. Mereka diajak berbelanja susu. ’’Selain belanja, anak belajar mengenai pekerjaan. Mereka dikenalkan tentang kasir dan apa saja tugasnya. Mereka juga dikenalkan dengan satpam,’’ terang ibu dua anak tersebut.

Pernah juga anak didik diajak ke kantor pos untuk melihat aktivitas di sana. Saat tema belajar sayur, mereka diajak ke pasar tradisiona­l dan membeli sayur. ’’Jadi, tidak hanya belajar melalui gambar dan cerita tentang buah dan sayur di sekolah. Dengan pergi ke pasar, mereka bisa tahu langsung jenis-jenis sayur yang dijual,’’ imbuhnya.

Saat tema transporta­si, anak didik diajak pergi ke Mojokerto dengan bus. Ketika pulang, mereka naik kereta api. Nah, dalam perjalanan itu, mereka juga dikenalkan dengan pekerjaan terkait dua alat transporta­si tersebut. Misalnya, masinis dan kondektur. Anak pun bisa mengetahui kondisi sebenarnya. (uzi/c18/ai)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia