G-Jos Jadi Korban
Rencana Pemangkasan Anggaran Belanja
GRESIK – Fraksi-fraksi di DPRD mendesak Pemkab Gresik untuk mengurangi anggaran belanja yang dinilai tidak berkaitan langsung dengan kepentingan publik. Rencana kelanjutan pembangunan Gelora Joko Samudro (G-Jos) terancam.
Desakan parlemen itu muncul setelah menyikapi nilai defisit dalam Rancangan Anggaran dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018. Defisit diprediksi mencapai Rp 244,46 miliar. Nilainya 8,5 persen dari target belanja RAPBD 2018 sebesar Rp 3,12 triliun. Sebab, pendapatan daerah diperkirakan cuma Rp 2,87 triliun.
”Target belanja mutlak harus dikurangi,” ujar Wakil Ketua DPRD Gresik M. Syafi’ A.M. kemarin (22/11). Dia menilai defisit tersebut melampaui batas maksimal yang diperbolehkan. Yaitu, 3 persen. Pemerintah diminta memangkas sejumlah rencana belanja di organisasi perangkat daerah (OPD).
’’Kami minta utamakan program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat,” kata Syafi’ dalam sidang paripurna pemandangan umum fraksi-fraksi atas RAPBD 2018.
Seluruh fraksi seakan satu suara soal pemangkasan belanja OPD. Fraksi PAN banyak menyoroti proyek yang dinilai kurang urgen. Salah satunya proyek lanjutan stadion Gelora Joko Samudro (G-Jos). Pada 2018, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik menganggarkan Rp 21 miliar untuk penyelesaian lintasan atletik. Yaitu, pemasangan lapisan sintetis di pinggir lapangan. ”Itu tidak urgen. Kami minta dibatalkan,” kata Ketua Fraksi PAN Faqih Usman.
Fraksi PDIP juga demikian. Anggarannya harus dialihkan ke pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Misalnya, jalan kabupaten dan jembatan. Saat ini, kata dia, banyak jalan rusak berat. Di antara 512 kilometer total panjang jalan kabupaten, 29 persen rusak. ’’Jalan jauh lebih penting daripada stadion,” kata Ketua Fraksi PDIP Mujid Riduan. (mar/c6/roz)