PM Lebanon Akhirnya Pulang
Saad Hariri Masih Jadi PM Lebanon
BEIRUT – Rakyat Lebanon kembali mendapatkan pemimpin mereka yang sempat mundur dan berkeliling ke beberapa negara selama dua pekan. Perdana Menteri (PM) Lebanon Saad Hariri mendarat di Bandara Internasional Beirut pada Selasa tengah malam (21/11).
Begitu menginjakkan kakinya, tokoh 47 tahun itu langsung berziarah ke makam sang ayah. Esoknya, dia mengumumkan keputusan untuk menunda pengunduran dirinya. ”Lebanon First!” ujar Hariri di hadapan ratusan pendukungnya.
Kemarin (22/11) massa berkerumun di depan kediaman Hariri di Kota Beirut untuk menyambut kepulangannya. Hariri pulang setelah melakukan dialog empat mata dengan Presiden Michel Aoun. Hasilnya, dia urung meninggalkan kursi PM. Hariri bakal berunding dengan jajaran pemerintahan Aoun lebih dulu tentang masa depan Lebanon.
Dalam jumpa pers di rumahnya itu, Hariri menegaskan bahwa dirinya tidak akan meninggalkan Lebanon. Putra mendiang PM Rafik itu menyebut urusan tanah airnya merupakan prioritas. ”Tidak ada yang lebih penting ketimbang urusan negara,” tandasnya.
Massa yang sudah berkumpul sejak pagi di kediaman Hariri langsung bersorak. Mereka menyambut gembira keputusan suami Lara Bashir al-Azem tersebut. ”Saya akan bertahan di sini bersama kalian semua. Kita akan bersamasama membela Lebanon, stabilitas Lebanon, dan paham Arab di negara ini,” katanya.
Hanya, dia tidak menyebutkan sampai kapan penundaan peng- unduran dirinya tersebut. Kepastian soal itu akan diperoleh setelah Hariri berdialog dengan Aoun dan beberapa pihak yang berperan penting dalam kelangsungan pemerintahan Lebanon.
Sebelum menemui para pendukungnya, Hariri menghadiri parade militer di ibu kota. Kebetulan, Lebanon merayakan hari kemerdekaan kemarin. Sesuai dengan janjinya, Hariri menghadiri acara tahunan tersebut.
Di sana, dia bertemu dengan Aoun. Mereka berpelukan dan kemudian duduk berdampingan. ”Selamat datang kembali,” kata Aoun kepada Hariri sebagaimana dilansir stasiun televisi pemerintah Lebanon.
Setelah parade militer, Hariri menemui Aoun di Istana Kepresidenan Baabda. Dia lantas menyerahkan langsung surat pengunduran dirinya kepada presiden 84 tahun tersebut. Itu hanya seremonial karena pada 4 November Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dari Kota Riyadh, Arab Saudi. Namun, Aoun meminta Hariri mempertimbangkan kembali keputusannya tersebut.
Sebelum pulang ke Lebanon, Hariri yang bertolak ke Arab Saudi bersama keluarganya sejak awal November sempat melawat ke empat negara lain. Yakni, Uni Emirat Arab (UEA), Prancis, Siprus, dan Mesir. Selasa lalu dia terbang ke Lebanon dari Mesir.
Selama sekitar dua pekan terakhir, Hariri membuat hubungan Saudi dan Lebanon tegang. Sebab, Lebanon yakin pengunduran diri yang dipublikasikan Hariri dalam lawatannya ke Saudi tersebut lahir dari keterpaksaan. Beirut menduga Hariri ditekan Saudi untuk mundur. (AP/Reuters/BBC/hep/c5/any)