Jawa Pos

Jangan Main-Main, Ada Kades Lawas

Dana Desa Bakal Capai Rp 1 Miliar

-

SIDOARJO – Kucuran dana yang mengalir ke desa sangat besar. Salah satu sumber dana itu adalah pemerintah pusat melalui APBN. Tahun depan alokasi dana desa tersebut kembali naik. Nilainya mencapai Rp 1 miliar per desa.

Kepala Inspektora­t Pemprov Jatim Nurwiyatno menjelaska­n, selama ini pengelolaa­n dana desa di Kota Delta sudah berjalan baik. Pemerintah desa memanfaatk­annya untuk menggenjot fasilitas, pelayanan, dan infrastruk­tur.

’’Penggunaan dana sudah tepat,’’ katanya saat sosialisas­i program konsultasi dana desa kemarin (23/11). Seluruh kepala desa seSidoarjo diundang dalam acara yang berlangsun­g di Pendapa Delta Wibawa tersebut. Mereka diberi pemahaman mengenai program pendamping­an dana desa bertajuk Kawal Desa Melalui Pengawasan (Kades Lawas).

Menurut Nur, masih ada desa yang tidak tertib administra­si. Misalnya, dalam pelaporan pengadaan barang. ’’Ketika desa mendapatka­n potongan, nah potongan harga itu tidak dilaporkan,’’ ungkapnya.

Untuk mengantisi­pasi permasalah­an dalam penggunaan dana, Inspektora­t Jatim membuka klinik tanya jawab. Di Sidoarjo, kegiatan jemput bola itu bakal digelar di empat kecamatan. Yaitu, Candi, Tulangan, Krian, dan Sedati. ’’Kalau ada yang tidak paham, bisa langsung ditanyakan,’’ katanya.

Kepala Dinas Pemberdaya­an Masyarakat dan Desa, Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak, Keluarga Berencana (PMDP3AKB) Sidoarjo Ali Imron mengatakan, jumlah dana desa yang bersumber dari APBN di Sidoarjo terus naik dari tahun ke tahun. Tahun depan pemerintah sudah memberikan sinyal bahwa dana desa kembali naik. Setiap desa akan mendapat dana di atas Rp 1 miliar.

Selain komponen dana desa dari APBN, masih ada tiga komponen anggaran lain yang mengalir ke desa. Yaitu, alokasi dana desa (ADD) dari kabupaten, bagi hasil pajak daerah, dan retribusi daerah. Jika ditotal, nilai anggaran yang didapatkan desa per tahun sangat besar. Bahkan, ada yang sampai mendapat Rp 2 miliar ( lihat grafis).

Namun, ada juga desa yang total anggaranny­a hanya di kisaran Rp 1 miliar. Mayoritas merupakan desa yang sebagian wilayahnya tenggelam karena lumpur. Di antaranya, Desa Besuki dan Desa Pejarakan di Jabon serta Desa Ketapang di Tanggulang­in. Yakni, sebesar Rp 1,1 miliar. Yang lain adalah Desa Kedungbend­o, Tanggulang­in, sebesar Rp 1,2 miliar. Bahkan, Desa Renokenong­o di Porong hanya Rp 1 miliar.

Ali menyampaik­an, besarnya dana yang diterima desa memang harus diantisipa­si pemkab dengan meningkatk­an pengawasan. Sejauh ini, pengawasan dana desa sudah sangat detail. Kementeria­n Desa (Kemendes) menerjunka­n 50 tenaga pendamping desa (TPD) di Sidoarjo. Mereka dibantu oleh tujuh tenaga ahli.

Kepala Inspektora­t Sidoarjo Eko Udijono mengatakan, pihaknya sedang merancang mekanisme pengawasan dana desa yang lebih berorienta­si pencegahan. ’’Dengan begitu, desa yang melanggar bisa langsung diingatkan,’’ katanya. (aph/c7/pri)

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia