MENANTI TUAH VAN DIJK
SWANSEA – Tak ada yang meragukan ketajaman lini serang Liverpool musim ini. Pasukan Juergen Klopp total melesakkan 85 gol dari 33 pertandingan di berbagai ajang atau 2,57 gol per pertandingan. Di Premier League, Dejan Lovren dkk adalah tim terproduktif kedua setelah Manchester City. The Reds melesakkan 54 gol, sedangkan City 70 gol. Masalahnya, garangnya Liverpool tidak seimbang dengan lini belakang yang rapuh. Di antara big six Premier League, gawang The Reds paling bobrok dengan kebobolan 1,21 gol per laga. Itulah yang menjadi alasan Liverpool berani menggelontorkan GBP 75 juta untuk Virgil van Dijk dan menjadikan mantan bek Southampton itu sebagai bek termahal dunia.
Van Dijk telah memberi kesan positif pada debutnya dalam Derby Merseyside di putaran ketiga Piala FA pada 6 Januari lalu. Liverpool mengalahkan Everton 2-1 di Anfield saat itu. Meski gawang Liverpool masih kebobolan, bek 26 tahun timnas Belanda tersebut membayarnya dengan mencetak gol penentu kemenangan.
Setelah absen melawan Manchester City (14/1) karena hamstring, Van Dijk berpeluang melakoni debut Premier League bersama Liverpool saat menghadapi Swansea City di Liberty Stadium dini hari nanti (siaran langsung RCTI/beIN Sports 1 pukul 03.00 WIB). Dan, Liberty adalah venue yang tepat untuk menguji pertahanan terbaru Liverpool.
Di era Juergen Klopp, dalam dua kali lawatan ke Liberty, gawang Liverpool rata-rata kebobolan dua gol. ”Saya tidak sabar dengan atmosfernya (Liberty),” kata Van Dijk sebagaimana dikutip Liverpool Echo.
Liverpool bisa tersenyum kalau melihat statistik Van Dijk saat bermain di Liberty. Sebab, dalam tiga kali penampilannya semasa masih memperkuat Southampton, tak sekali pun gawang Soton kebobolan. Yang tak kalah menarik, gol Premier League pertama Van Dijk tercipta ke gawang Swansea.
Keunggulan Van Dijk dalam duel udara memang bisa melimitasi serangan-serangan Swansea yang sering memainkan crossing bola-bola. Gaya permainan yang makin kental sejak The Swans ditangani Carlos Carvalhal.