Jawa Pos

Rekrutmen CPNS Dibuka Lagi

-

JAKARTA – Kebutuhan akan pegawai pemerintah tidak terelakkan lagi. Selama dua tahun ini sekitar 220 ribu aparatur sipil negara (ASN) alias PNS pensiun. Karena itu, pemerintah akan merekrut calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun ini. Meski demikian, jumlahnya tidak akan sebanyak ASN yang pensiun karena tetap ada perampinga­n struktur.

Menteri Pendayagun­aan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur mengatakan, pemerintah menerapkan sistem minus growth dalam hal rekrutmen ASN. Jumlah yang direkrut harus lebih kecil daripada jumlah yang pensiun. Karena itu, total rekrutmen sampai dengan akhir tahun ini tidak boleh lebih dari 200 ribu ASN.

Saat ini pihaknya sudah menerima pengajuan pegawai dari kementeria­n, lembaga, maupun pemda melalui aplikasi e-formasi. Namun, pihaknya belum memutuskan berapa banyak yang akan direkrut. Belum tentu jumlah yang diajukan akan disetujui semua.

Ada sejumlah pertimbang­an sebelum pihaknya memutuskan akan mengabulka­n atau menolak pengajuan rekrutmen ASN. Pertama adalah jumlah pensiunan di instansi atau pemda tersebut. Kemudian, nilai belanja pegawai di instansi atau pemda yang memerlukan. ’’Belanja pegawainya tidak boleh lebih dari 50 persen (total anggaran/APBD),’’ terangnya di kantor Kemen PAN-RB kemarin (22/1).

Khusus pemda, bila belanja pegawainya lebih dari 50 persen total APBD tahun berjalan, bisa dipastikan daerah tersebut tidak boleh merekrut ASN. ’’Daerahdaer­ah yang sudah baik ekonominya, baru kami tambah,’’ ujarnya. Pemda diharapkan bisa mengoptima­lkan SDM yang ada untuk memperbaik­i kondisi di daerah tersebut.

Sementara itu, Menkes Nila F. Moeloek secara khusus meminta pemerintah memberikan diskresi dalam hal rekrutmen tenaga kesehatan. Dari 9.851 puskesmas di seluruh Indonesia, masih ada 1.530 puskesmas yang bahkan tidak memiliki dokter sama sekali. ’’Secara keseluruha­n, masih kita butuhkan 2.533 dokter agar jumlah dokter di puskesmas sesuai dengan Permenkes 75/2014,’’ terangnya.

Dalam permenkes tersebut, harus ada minimal dua dokter, yakni dokter umum dan dokter gigi, di setiap puskesmas. Khusus dokter gigi, kebutuhann­ya bahkan lebih banyak, yakni 4.544 orang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia