BTPN Investasi Rp 1,4 Triliun Kembangkan Platform Digital
Sambut Era “Klik” Layanan Perbankan
ERA digital telah mengubah dunia dan teknologinya membuat hidup menjadi lebih mudah dan pintar. Contohnya, saat ingin memesan makanan, bepergian, bersih-bersih rumah, memesan tiket bioskop, kini ada aplikasi layanan yang siap membantu.
Menyesuaikan perubahan tersebut, perusahaan dituntut untuk merumuskan kembali berbagai produk dan layanan mereka agar relevan dengan penggunanya. Tidak terkecuali dalam industri perbankan. Nasabah menginginkan layanan perbankan yang lebih simpel, cerdas, tapi tetap aman.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk termasuk salah satu bank yang cepat merespons hal tersebut. Bank yang berdiri sejak 1958 itu telah mengembangkan dua platform digital untuk dua segmen yang sama sekali berbeda.
’’Kami percaya, inovasi adalah kunci pertumbuhan. Sejak 2008, kami telah melakukan setidaknya tujuh inovasi model bisnis baru, mulai dari pembiayaan mikro, termasuk juga pembiayaan bagi masyarakat prasejahtera produktif, program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas nasabah, hingga inovasi di bidang fintech melalui BTPN Wow! dan Jenius,” kata Direktur BTPN Anika Faisal.
BTPN meluncurkan BTPN Wow! pada akhir Maret 2015 sebagai bagian dari program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Produk itu didesain untuk menyasar segmen masyarakat yang belum berbank (unbanked) dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jaringan agen untuk transaksi perbankan.
BTPN Wow! adalah rekening tabungan yang dapat diakses dengan menggunakan handphone GSM. Penggunaan teknologi USSD (unstructured supplementary services data) memungkinkan produk itu beroperasi di segala jenis handphone (tidak harus smartphone) meskipun dengan sinyal minimum.
Nasabah bisa membuka rekening, menarik, dan menyetor uang melalui agen bank. ’’Nasabah juga bisa mengirim uang, membeli pulsa, serta membayar tagihan listrik/air, telepon, asuransi, TV berlangganan, dan membeli tiket melalui HP,” kata Anika.
Sementara itu, Jenius meluncur pada Agustus 2016. Jenius didesain untuk melayani segmen consuming class. Jenius adalah aplikasi yang dirancang untuk membantu masyarakat digital savvy
(melek digital) dalam menjalankan dan mengatur life finance secara lebih mudah, cerdas, dan aman melalui smartphone
berbasis Android maupun iOS. ’’Yang paling signifikan dari produk ini, nasabah bisa membuka rekening melalui smartphone milik mereka sendiri tanpa harus ke bank,” imbuh Anika.
Pengembangan digital banking memang butuh investasi tidak sedikit. Namun, investasi tersebut diyakini bakal memberikan dampak signifikan bagi perusahaan. Misalnya, BTPN yang telah menanamkan investasi lebih dari Rp 1,4 triliun selama tiga tahun terakhir untuk mengembangkan dua platform
digital BTPN Wow! dan Jenius.
BTPN optimistis investasi tersebut kelak memberikan dampak substansial pada perusahaan, khususnya melalui pertambahan signifikan jumlah titik pelayanan nasabah dalam kurun waktu yang sangat singkat. ’’Terobosan berupa digitalisasi pada proses dan layanan yang kami lakukan untuk menambah jumlah alternative channels pelayanan nasabah telah memengaruhi dinamika persaingan industri,” ujar Anika.
Bahkan, ke depan, sejalan dengan rencana besar untuk menjadi bank digital terbaik di tanah air, digitalisasi juga akan diadopsi untuk layanan bisnis yang sudah existing. Termasuk me-leverage teknologi untuk program pelatihan dan pendampingan guna meningkatkan kapasitas nasabah atau program daya. ’’Saat ini kami tengah mengelaborasi Program Daya Digital untuk menciptakan aktivitas pendampingan yang lebih luas dan efektif,” tambahnya.
BTPN, menurut Anika, juga akan terus meningkatkan nilai investasinya. ’’Investasi ini memang menaikkan beban operasional bank, tapi mendatangkan manfaat yang besar di kemudian hari. Yang paling penting, digital dapat menambah alternative channels sehingga bermanfaat bagi nasabah dan meringankan biaya operasional bank,” jelasnya.